Mohon tunggu...
sisca wiryawan
sisca wiryawan Mohon Tunggu... Freelancer - A freelancer

just ordinary person

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Rika-chan

23 Mei 2024   08:32 Diperbarui: 23 Mei 2024   08:40 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: pixabay.com.

Waw, sungguh anatomi tubuh yang mengagumkan. Leher Rika-chan bisa memanjang dan memendek dengan fleksibel. Aku sungguh terpesona dan tanpa sadar merekamnya.

Tiba-tiba kepala Rika-chan menoleh ke arahku. Untuk sesaat kepala tersebut seperti membeku di udara. Tatapan matanya begitu waspada. Kemudian, kepala tersebut mendekati tempat persembunyianku. Punggungku semakin melekat ke relung tembok. Keringat dingin mengucur deras di pelipisku. Aku tak berani bernapas hingga paru-paruku serasa pecah. Detik demi detik yang paling memacu adrenalin dalam hidupku.

PRAAAANG!

CIIIIT!!! CIIIIT!

MEONG!!! MEOOOONG!!!

Begitu mendengar keributan kucing vs tikus di dapur, kepala Rika-chan langsung melayang ke kamarnya. Dengan bunyi berdebam, pintu kamarnya pun tertutup rapat. Aku menghela napas lega. Dengan langkah berjingkat, aku kembali ke kamarku. Besok pagi aku akan memberi bonus ikan tongkol ke Mio, kucing kesayangan penyelamat jiwaku malam ini.

Sebelum tidur, aku mengamankan foto dan rekaman video di handphoneku. Mimpiku indah malam itu setelah beberapa hari harus hidup dalam penjajahan terselubung Rika-chan. Bayangkan saja ia tamu di rumah ini. Tapi, harus aku yang membersihkan seluruh penjuru rumah karena Rika-chan mengeluh napasnya sesak jika ada setitik debu di ruangan.

Dengan perasaan senang, aku berbaring di tempat tidur. Rasakan kau, Rika-chan. Aku memegang rahasia besarmu.

KRIIIIET!!!

Aku terpana. Kepala Rika-chan ada di luar jendela. Mulut Rika-chan sedang menggigit engsel jendela. Kemudian, kepala Rika-chan masuk kamar dengan segera. Lehernya yang panjang melingkar-lingkar seperti gulungan pita.

"Fero-chan, berikan fotoku," desisnya mengancam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun