“Waduh, masalah besar. Benar-benar masalah besar,” rengek Anto sembari menatap lekat wajah Aril. “Aku dan Fero lepas tangan dalam masalah ini, Ril. Kau kan yang bermain api.”
Aku mengangguk. “Benar, Ril. Kau harus menyelesaikan masalah ini sendiri. Kita hanya bisa membantumu hingga saat ini.”
“Ah, kalian ini tak setia kawan,” sungut Aril padaku dan Anto. Kemudian, ia kembali berbicara pada si jailangkung, “Jika aku memeliharamu, apa keuntunganku?”
Benar-benar si Aril ini. Memang anak konglomerat berbeda sekali cara berpikirnya dengan aku dan Anto yang rakyat jelata. Apa pun harus bisa mendatangkan keuntungan.
Dengan berseri-seri si jailangkung berkata, “Aku sangat kaya, Tuan. Aku memiliki kekayaan yang luar biasa karena aku pewaris tunggal harta kakekku, Mr Boma. Aku bisa memberitahukan kode pin atm dan rekening bank-ku. Bahkan, menghibahkan harta kekayaanku pada kalian bertiga karena aku sebatang kara. Sekarang kalian keluargaku. Tapi, dengan satu syarat.”
Aku merasa tak yakin dengan transaksi mistis ini. Pasti si jailangkung akan meminta hal aneh, misalnya tumbal. Walaupun aku menjawil tangan Aril, tapi Aril malah menepis tanganku. Temanku yang satu ini sungguh-sungguh perlu dijitak.
Bak MC acara penghargaan film Hollywood, si jailangkung mendehem dan berkata dengan nada suara riang sembari menunjuk seseorang pada foto aktivitas study tour kami yang tergantung di tembok, “Aku jatuh cinta pada gadis yang berada di foto ini. Tolong buat aku berkencan dengannya sekali saja. Seumur hidupku aku belum pernah berkencan dengan gadis. Saat sekolah aku tak memiliki waktu karena Kakek memaksaku mengikuti banyak les. Sedangkan saat aku dewasa dan bekerja, bisnis Kakek sangat menuntut perhatianku.”
Gila! Jailangkung ini sudah gila. Atau, kami semua yang sudah gila.
“Yang benar saja. Itu Vita, gebetanku yang cantik jelita. Ia anak pemilik sekolah. Kami semua bisa dikeluarkan dari sekolah jika tertangkap basah menjodohkan Vita dengan jailangkung,” sungut Aril.
Senyum si jailangkung begitu licik seperti Gollum dalam the Lord of the Ring hingga aku merinding. Kemudian, jailangkung berkata, “Tentu saja aku akan merasuk ke salah satu dari kalian. Vita dan orang lain, akan melihat wajahku yang dulu, dan bukan wajah seseorang dari kalian. Bagaimana? Cukup 1 jam kencan dan kalian akan memperoleh harta kekayaan yang luar biasa. Aku sangat yakin setelah kencan tersebut, aku pasti dapat pulang ke alam ghaib karena hanya itu satu-satunya penyesalan dalam hidupku. Karena aku tahu Tuan Aril sangat mencintai Vita, aku tentu tidak akan berbuat macam-macam pada Vita. Aku hanya ingin merasakan sensasi nonton bioskop dan makan bersama seorang gadis cantik.”
Walaupun aku menggelengkan kepala dan Anto meringis ketakutan, si gila Aril terus saja menempuh bahaya. Ia sudah melupakan tujuan utamanya, yaitu mendapatkan hati Vita. Ia sudah tergiur oleh setan uang.