Mohon tunggu...
Sirun Muyassirun
Sirun Muyassirun Mohon Tunggu... Pengusaha - Internet Marketer -

Seorang muslim yang menjadi suami sekaligus ayah yang dulu punya cita-cita menjadi penulis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Gobar MAG Cibubur-Goa Silandak-Sodong

26 Maret 2015   14:36 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:58 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

???????????????????????????????
???????????????????????????????
Perjalanan lanjut dengan rute jalan kecil di antara rerumputan tinggi. Jalan tanah berbatu menurun lengkap dengan asesoris tokai di sana sini. Dari bentuk, tekstur dan baunya, dapat ditebak itu milik sapi betina, hehe. Nah, di depan mata kepala saya, dengan lihai om Faisal melibas sang tokai tanpa ragu, membelahnya menjadi dua. Sedaaap…! Di belakang, pak Anto yang juga menjadi saksi hidup memutuskan TTB melewati tuh tokai, lalu kembali menunggangi “le Brons-nya”, meluncur deras ke bawah. Kemudian diikuti om Raafi dan ustad Daniel dan saya.

Di ujung turunan terpampang pemandangan yang sudah sangat lama tak pernah saya saksikan. Sungai lebar dengan air yang mengalir di sela-sela bebatuan. Gemericik air yang mengalir terdengar berbisik lirih, bahkan seperti tak terdengar. Teringat masa kecil di kampung, rame-rame bocah kampong telanjang bulat melompat dari pinggiran bukit salto lalu menghujam ke dalam sungai. Pengalaman yang pastinya takkan mungkin terulang. Beberapa orang sudah menuntun sepeda berusaha menyebrangi sungai sambil beberapa kali singgah tuk pepotoan selfie maupun welfie. Sebenarnya ada yang nyelutuk kalau di sebelah sungai atas ada penyebrangan sampan yang bisa membawa sepeda menyeberang. Mmm... Kayaknya om Boni paham kalo peserta gobar semuanya lelaki tangguh yang suka petualangan dan tantangan. Mantaaaap…! Ternyata sungai ini tak seindah penampakannya. Batu-batunya licin oleh lumut karena air yang terpolusi membuat kami harus copot alas kaki dan berhati-hati tuk menyeberang. Tak ada seekor ikanpun yang terlihat., kesannya jadi tak baik. Ini bertambah ketika sungai ini menelan korban. Pak Asep sahabat MAG dari Cileungsi terpeleset dan harus kehilangan salah satu sepatunya. Semoga Allah menggantinya dengan yang lebih baik, aamiin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun