sepi membumbung tinggi hingga menyentuh langit hati, sementara cuaca dingin masih setia mengelus jemariku yang mulai kaku;
lelah menggenggam rindu.
(10)
sungguh sadis sepi ini, kekasih.
dari empat penjuru alam
bayang senyummu menjelma pisau belati yang merobek ulu hati.
sial!
(11)
aku tenggelam
pada sunyi yang sebening embun, sepi sehangat kuntum.
sebahagia Qais Laila---aku kembara dituntun cinta.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!