Jaenab lantas terbangun dari tempat tidur, lalu memeluk erat anak perempuan mungil itu.
Keduanya sama-sama menangis larut dalam suasana haru biru.
Sementara di luar kamar Joni masih terdiam terpaku dan perasaannya bertambah pedih setelah melihat seorang anak perempuan mungil masuk ke kamar dan menyebut Jaenab dengan sebutan mamah.
Ooohh, hati Joni remuk! setelah menyadari bahwa anak perempuan mungil itu adalah anak Jaenab yang berarti anak dia juga.
Dengan tubuh lunglai, Joni pergi meninggalkan tempat lokalisasi itu.
Entah hendak ke mana ... Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â
Entah apa yang ada di pikirannya ...
Joni semakin menjauh, dan lalu hilang ditelan hitam pekatnya malam.~
~SirSaqÂ
*ini cerita fiksi, mohon maaf kalau ada kesamaan nama tokoh pada cerita ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H