Mohon tunggu...
Mohamad Akmal Albari
Mohamad Akmal Albari Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Hukum Tata Negara

a piece of life, chill out!

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Menilik Konsep Green Constitution, Ekokrasi dan SDGs Lingkungan

19 Maret 2023   05:40 Diperbarui: 19 Maret 2023   11:44 660
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Green constitution menjadi konsep yang mengubah ketatanegaraan yang berorientasi lingkungan. (Pexels/Alena Koval).

Secara penegakan hukum konsitusi Ekuador memiliki nilai intristik, yang berdiri sendiri. Sebagaimana dalam kasus Wheeler, ia menggugat pemerintah Provinsi Loja yang melakukan pelebaran jalan dan menimbulkan dampak pada sungai Vilcabamba ke pengadilan.

Meskipun secara personal, ia tidak ada urusan bahkan kerugian yang dialami atas hal itu, kasus yang ia laporkan diterima dan dimenangkan. Hal ini bukti bahwa green constitution bukan bernilai instrumental, yang pragmatis dengan keberadaan manusia.

Oleh sebab itu, green constitution harus searah dengan ekokrasi dalam implementasi SDGs yang menyematkan wawasan lingkungan dalam relasi politik.

Masih ada kekurangan dalam konstitusi jika tidak mengkhususkan pasal-pasal lingkungan. Konsekuensinya terjadi tumpang-tindih hak-hak fundamental dan instristik.

Bisa dikatakan, konsititusi Ekuador merupakan contoh dari perwujudan pengaturan relasi politik fundamental membentuk ilkim politik yang ekosentris, tidak ada lagi sentralitas dalam manusia.

Bahkan, tanggung jawab ditanggung oleh orang dan negara, disebabkan lingkungan sama halnya manusia dengan moral standing, yang menentukan perlu atau tidaknya atas pertimbangan moral suatu entitas.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun