Mohon tunggu...
Berliana Siregar
Berliana Siregar Mohon Tunggu... Penulis - Daulat Hati, tubuh dan Rasa

Do your job Pikirkan hal-hal ringan @@##Kreatiflah@!!!

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Hal Kecil Sekarang, Kekayaan Besar di Masa Depan

11 Mei 2016   14:24 Diperbarui: 1 Juni 2016   16:15 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berlibur di Tempat-tempat Wisata yang Indah

Hidup sebagai masyarakat urban menuntut kita harus menjaga keseimbangan hidup. Ruang-ruang wisata yang paling murah pun selalu kami nikmati. Mempertimbangkan jalan-jalan ke mall yang butuh biaya besar, kami sering memutuskan untuk menikmati wisata-wisata kecil. MIsalnya mandi di sungai dekat perumahan yang masih bersih. Hanya menghabiskan uang Rp5.000,00-Rp10.000,00. Anak-anak sudah senang. Beda jika kita harus ke supermarket besar. Hanya makan 4 orang sering menghabiskan uang Rp250 ribu - Rp300 ribu sementara bahagia yang kami peroleh setara jika kami lakukan dengan wisata lokal.

WIsata lainnya misalnya mengunjungi gedung-gedung bernuansa religius dan unik, misalnya mengunjungi gereja Katolik India Velangkani di Medan. Biaya masuk gratis, sementara kita mendapatkan kekhusukan atau mengunjungi mesjid raya di dekat Kerajaan Deli dulu. Kita sudah mendapatkan pengetahuan dan sejarah tempo dulu. Mengagumi karya agung anak bangsa. Menapaktilasi jejak tanah Deli dengan melihat raja-rajanya. Sekaligus menikmati kuliner rujak di taman Deli yang hanya seharga Rp10 ribu - Rp12 ribu. Memilih lokasi murah dan unik ini tidak menghabiskan uang kita. Sekaligus menikmati sore di Kota Medan yang indah.

Photo Velangkani dan Mesjid Raya

Menabung Rutin

Kami adalah yang paling konsisten menabung kecil-kecilan. Keluarga kami memiliki 3 celengan. Celengan untuk Anak I, Anak II dan Papa/Mama menjadi tiga benda yang selalu kami sentuh tiap hari. Dana-dana ini kami simpan dari sisa recehan, uang jajan sisa anak, pemberian keluarga, sisa belanja harian. Momen memecah celengan adalah momen paling spesial bagi anak saya yang masih berusia 8 tahun dan 5 tahun. Uang-uang lima puluhan dikumpul. Uang recehan sepuluh ribu, lima ribu, pecahan seribu, pecahan lima ratus sampai pecahan seratus kami hitung dengan cermat. Uang yang terkumpul kami gunakan untuk kebutuhan khusus, misalnya tahun 2013 untuk membeli peralatan tidur, mulai dari sprei, bantal, bedcover. Tahun 2012 kami gunakan untuk menambah biaya jalan-jalan ke Pulau Samosir.

Photo Celengan

Masuk Asuransi sesuai Kemampuan Kantong 

Banyak pilihan asuransi jaman sekarang ini, bahkan dengan premi kecil. Sebagai pekerja kami berdua ikut program asuransi. Di samping itu, ambil 1-2 asuransi di luar ketenagakerjaan. Untuk menjaga-jaga jika sakit, atau pensiun, atau hari tua. Cekidot! Nikmatilah hidup. 

Membuat Celengan Khusus

Terkadang untuk momen-momen tertentu, misalnya biaya masuk sekolah, saya selalu menyisihkan sisa-sisa uang 10% dari uang tambahan yang saya dapat. Misalnya saya dapat uang tambahan Rp500 ribu, 10% saya sisihkan di celengan khusus ini. Saya membuat nama khusus untuk celengan ini. MIsalnya untuk biaya masuk sekolah Juli 2015 atau uang-uang tips yang diberi ke anak. Pada tahun 2014 berikut catatan biaya kebutuhan sekolah anak saya:

  • Ampau dari namboru/pak tua/ompung                                 : Rp. 650.000,-
  • Dari Celengan Khusus/Tabungan                                            : Rp. 867.000,-

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun