Mohon tunggu...
Sirajuddin Gayo
Sirajuddin Gayo Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan praktisi pada Keuangan Daerah dan kebijakan publik Pemerintah

Biografi singkat, Pekerjaan penilai pada perusahaan penilai, tim ahli badan anggaran DPRD

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Etika Profesi dari Perjalanan Panjang Karier Sesaat

3 Oktober 2017   10:46 Diperbarui: 3 Oktober 2017   10:53 641
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Saya sebagai manajer Cabang Medan, tidak nyaman dengan situasi ini. Ancaman penutupan cabang dan artinya saya harus pindah ke kantor pusat serta pindah mukim ke Jakarta adalah ancaman yang paling menghantui saya. 

Sayalah yang memulai untuk beradaptasi dengan era otonomi. Ketika dulu, Perusahaan selalu mendapat penugasan dari Pemerintah  Pusat, ketika kekuasaan itu sudah dibagi-bagi ke daerah, maka kue anggaran itupun dibagi ke daerah, dan saya memberanikan diri menawarkan fasilitas dan kapasitas perusahaan kami menjadi mitra Pemerintah Daerah.

Proyek-proyek shortime dalam bidang inspeksi dan survey, mulai kami dapatkan dari beberapa Pemerintah Daerah. Seiring dengan perubahan client perusahaan, bidang kerja perusahaan pun menjadi turut berubah menjadi bidang survey, inspeksi dan konsultan, karena pekerjaan-pekerjaan yang bersifat konsultan justru pekerjaan yang dibutuhkan Pemerintah Daerah. Upaya bertahan hidup dan terobosoan untuk terus berkembang menurut saya adalah salah satu etika yang harus dimiliki dalam profesi apapun.

KODE ETIK

Selain sebagai karyawan di BUMN tersebut, saya juga membangun usaha sendiri yang bergerak dalam bidang Event Organizer. Pada awalnya usaha EO yang saya geluti berjalan berbeda dengan pekerjaan saya sebagai karyawan. Namun ketika usaha EO saya mulai mendapatkan pekerjaan dari beberapa Pemerintah Daerah, persinggungan client dan benturan kepentingan mulai terjadi.

Secara sadar, saya menyadari bahwa saya telah melanggar kode etik sebagai karyawan. Seluruh profesi memiliki kode etik tersendiri, mematuhi kode etik adalah etika profesi yang harus dijunjung oleh siapapun. Alasan inilah yang membuat saya untuk memutuskan resign dari posisi nyaman sebagai manajer di salah satu BUMN pada Tahun 2007.

Saya menyadari sepenuhnya, bahwa saya tidak akan lagi menikmati fasilitas kenyamanan ABIDIN (atas biaya dinas), hampir 5 tahun saya tidak pernah ke SPBU, karena binsin mobil di isi kantor, hampir tiap bulan saya terbang ke Jakarta dan menginap di Hotel Bintang atas nama biaya dinas. Namun karena perkembangan usaha EO yang saya jalani sedang bagus-bagusnya, beberapa kontrak besar dan rutin dari beberapa Pemerintah Daerah, saya handle dengan baik, saya putuskan untuk mematuhi kode etik sebagai karyawan.

TOTALITAS

Totalitas, barangkali adalah kata yang tepat. Sebagai penyelenggaran kegiatan, saya menyelenggarakan berbagai event, bahkan di Tahun 2008 terlibat sebagai manager campaign Pilkada Gubernur Sumatera Utara. Setelah selesai event PILGUBSU tersebut, berkebetulan ada seleksi Komisioner di KPU Sumut. Saya melihat bahwa KPU adalah event organizer, lembaga yang menyelenggarakan proses pemilihan, sehingga saya serius mengikuti seleksi tersebut. Seluruh tahapan saya pelajari dengan baik, sehingga menghantarkan saja menjadi salah satu komisioner di KPU Sumut, yang menyelenggaran penyelenggaran Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden Tahun 2009. Totalitas sebagai penyelenggara kegiatan tentu telah saya jalani, dari event panggung hiburan sampai ikut sebagai penyelenggara pemilihan presiden. Totalitas dalam melakukan pekerjaan adalah bagian dari etika profesi.

KERIDHOAN

Kelaziman dalam pelaksanaan proyek-proyek Pemerintah Daerah, mau tidak mau, suka tidak suka harus terlibat. Adalah lazim untuk mendapat kan proyek di Pemerintah Daerah harus diiringi dengan suap/sogokan. Dan menurut saya ini adalah bagian dari ketidakjujuran. Proses pekerjaan yang melanggar sunnatullah (hukum alam). Pelaksanaan sebuah pekerjaan harus berorientasi untuk mendapatkan ke-Ridho-an Allah. Etika Profesi harus menjunjung nilai-nilai ketuhanan, Hidup Bahagia Mati Masuk Surga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun