Sepulang dari sekolah, aku menceritakan keiinginan sahabtku itu kepada kakaku Bagas. Lagi pula, sebentar lagi Bagus berulang tahun yang ke-10. Maka dari itu aku meminta kepda kakaku Bagas untuk membelikan Bagus sepatu yang ia impikan.
  "jadi menurut kakak merek sepatu seperti apa yang cocok untuk Bagus?" tanayaku sedikit bingung.
  "Kamu tau ukuran sepatu bagus?" tanyanya.
Mendengar hal itu, aku sedikit berfikir "Em..sepertinya 34 cm" jawabku.
  "Kalau begitu merek sepatu Nike cocok untuk ukuran kaki Bagus" katanya. Aku pun langsung mengangukkan keplaku tanda setuju.
***
Esok paginya, aku melihat bagus memasuki ruang kelas. Aku pun langsung bergegas menyapanya.
 "Hei Bagus apa kabar" sapaku dengan ramah sambil melambaikan tanganku kepadanya.
 "Kabarku baik, bagai mana denganmu? Aku dengar ayahmu masuk rumah sakit apakah sudah pulih?" tanyanya.
Aku tersenyum, "Ayahku hari ini sudah bisa pulang kerumah, kata dokter ayah hanya kelelahan akibat pekerjaan yang menumpuk" ucapku.
 "Oh ya, aku tak sengaja menemukan buku diari milikmu tertinggal di laci meja" kataku sambil menyodorkan buku tersebut. Akan  tetapi aku melihat Bagus nampak sedikit kaget, ini terlihat dari raut wajahnya.