Mohon tunggu...
Sintha Wahyu Arista
Sintha Wahyu Arista Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

I was born to express, not impress others.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kesedihan Itu Kini Milikku

9 Maret 2023   14:57 Diperbarui: 9 Maret 2023   15:08 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesedihan Itu Kini Milikku sumber foto/google

Aku berjalan menyusuri jalan setapak

Dihiasi oleh pepohonan tinggi nan rimbun

Yang menghalangi sinar mentari menyentuh kulitku

Entah sudah berapa lama aku berjalan

Tanpa alas kaki yang melindungi

Membuat kakiku tak jarang terkotori cipratan lumpur di sisi jalan

Hangatnya sang surya kala itu

Mengingatkanku akan hangatnya pelukmu

Kesejukan sungai kebahagiaan bagai menatap matamu

Mata indah yang dengannya aku biasa melihat keindahan cinta

Mata indah yang dulu adalah milikku

Kini semua terasa kosong

Jauh meninggalkanku

Rasanya ini seperti mimpi yang tak berujung

Aku kembali berjalan

Tanpa ku sadari, mentari itu perlahan menghilang 

Digantikan oleh cahaya mengagetkan yang memotretku dari langit

Dari singgasana tertinggi tempat kaum suci mengintip hiruk pikuk bumi

Ku rasa kali ini semesta mendukungku

Tak berselang lama, air Tuhan turun tanpa permisi

Kini, sekujur tubuhku telah dibasahi oleh-Nya

Begitu pula dengan wajahku

Mungkin dengan air yang berbeda

Dalam rinai hujan yang pongah menghujam

Terbuai wajahmu menyusup bertubi-tubi

Membawa sebaris kata yang menenggelamkan nurani

Di atas pengharapan tak berkesudahan

Tentang kerinduan

Tentang kehilangan

Mengutip satu namamu di antara keluh kesah

Gundah, gelisah, air mata, dan lara

Kini, kesedihan itu resmi menjadi milikku

Penulis : Sintha Wahyu Arista

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun