Mata indah yang dulu adalah milikku
Kini semua terasa kosong
Jauh meninggalkanku
Rasanya ini seperti mimpi yang tak berujung
Aku kembali berjalan
Tanpa ku sadari, mentari itu perlahan menghilangÂ
Digantikan oleh cahaya mengagetkan yang memotretku dari langit
Dari singgasana tertinggi tempat kaum suci mengintip hiruk pikuk bumi
Ku rasa kali ini semesta mendukungku
Tak berselang lama, air Tuhan turun tanpa permisi
Kini, sekujur tubuhku telah dibasahi oleh-Nya
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!