Mohon tunggu...
rdsinta
rdsinta Mohon Tunggu... Freelancer - Content writer

| Bacalah untuk upgrade dirimu | Double Degree S1 Farmasi dan Sastra Inggris 2022, aktif dalam penulisan konten tentang berbagai informasi yang unik, menarik dan kekinian di sekitaran masyarakat | Instagram : @rdsinta_

Selanjutnya

Tutup

Kkn Pilihan

Cerita KKN Para Gen Z

29 Juni 2024   21:52 Diperbarui: 29 Juni 2024   22:19 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KKN era pandemi covid 19 membuat seluruh kegiatan beralih menuju pada hal berbasis digital. Mulai dari program promosi kesehatan, pemberantasan berita hoax hingga sosialisasi dampak dan penanggulangannya akibat corona virus yang melanda, membuat Yasa memiliki rencana untuk memajukan berbagai permasalah digital di desanya sebagai upaya memulihkan dampak akibat corona virus.

KKN menjadi hal yang mengesankan bagi Yasa hingga saat ini karena berbeda dengan program yang biasa kampus mulai tahun sebelumnya. Pandemi membuat rencana KKN kala itu serba terbatas. Perihal hal mistis yang menjadi perbincangan KKN setiap tahunnya, cinlok hingga hal lucu yang mengesankan membuatnya pupus begitu saja. Apalagi Yasa teringat perkataan dosen pembimbingnya sebelum KKN di mulai lewat diskusinya dalam zoom meeting.

"KKN merupakan salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat dimana sebagai suatu sarana untuk mengimplementasikan keahlian mahasiswa selama masa perkuliahan di lingkungan masyakarat. Memang tujuan KKN ini bukan semata untuk menyelesaikan tugas semesteran kuliah namun dengan adanya program KKN ini diharapkan mahasiswa dapat benar-benar terjun membantu setiap permasalahan yang ada di masyarakat," ujar dosen pembimbing dalam zoom meeting-nya kepada para mahasiswa.

KKN di era pandemi menjadi tantangan tersendiri bagi Yasa mengingat  KKN kali ini berbeda, semenjak pandemi Covid melanda yang tidak hanya berdampak pada kesehatan masyarakat namun pada kondisi perekonomian hingga kehidupan sosial yang berubah secara drastis. Apalagi pemerintah di setiap daerah memberlakukan sistem PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) membuat lingkungan sekitar dan aktivitas masyarakat benar-benar terhambat. Pandemi ini memang menghantarkan pada era kekhawatiran sekaligus membentuk tantangan baru sebagai peluang untuk menciptakan hal baru dalam mengatasi berbagai persoalan yang datang.

Di sisi lain, dengan adanya pandemi ini justru tidak memberhentikan setiap langkah kehidupan yang mulai macet di tengah jalan. Bagi banyak orang ada pula yang beranggapan bahwa covid ini merupakan suatu musibah yang membuat masyarakat putar otak kembali untuk tetap survive di masa sulit ini, tak jarang banyak dijumpai pula UMKM yang terpaksa gulung tikar karena keadaan ekonomi yang tak menentu.

KKN masa pandemi menjadi tantangan tersendiri bagi Yasa. Seperti terlihat mudah namun ternyata rumit untuk di jalankannya. Bukannya apa-apa, yang biasanya KKN di bagi menjadi beberapa kelompok dari berbagai prodi yang berbeda, kini setiap mahasiswa secara individu membentuk program kegiatan KKN yang akan dilaksanakannya serta mahasiswa dituntut untuk kreatif dan inovatif dalam menyikapi keadaan yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya hanya karena virus mematikan yang membuat lockdown seluruh keadaan.

"Gimana nih kesan pertama KKN era covid ?" tanya Yasa kepada Kresna, sahabat karib sesama mahasiswa memalui video call di whatsapp. 

"Lumayan monoton, karena ya, bisa dirasakan juga bertemu mitra UMKM, dosen, dan membuat laporan berulang-ulang sampai monev tengah malam tetap dilakukan," keluh Kresna pada Yasa.

"Ya, sama saja sih. Ngomong-ngomong program kerja kamu apa saja, kayaknya serumit itu," tanya Yasa penasaran.

"Banyak, pokoknya menyesuaikan keadaan disini saja. Mulai dari membuat tempat cuci tangan supaya tetap higienis, ya itung-itung meminimalisir penyebaran virus corona karena memang sarana disini cukup terbatas mengenai higienitas lingkungan, selain itu jadi relawan covid-19 yang mensosialisasikan dampak dan cara penanggulangan covid melalui whatsapp grup ibu-ibu PKK hingga di sebar ke warga lainnya melalui media sosial, ya meminimalisir berita hoax yang beredar saja supaya berita yang tersebar dari hasil riset yang nyata. Karena kamu tahu sendiri, berita hoax ujung-ujungnya menjadi permasalahan baru beda lagi kalau hasil riset-kan terbukti semuanya ada data originalnya. Kalau kamu sampai mana Yasa?" tanya Kresna.

"Ya, kalau disini karena banyak UMKM yang terhambat dalam segi penjualan khususnya di pasar tradisional membuat saya tergerak untuk memperkenalkan platform digital sebagai upaya mempertahankan usaha yang telah dibangun sejak lama agar jangan sampai gulung tikar. Misalnya, memperkenalkan cara berjualan online, mendaftarkan UMKM ke online shop supaya bisa menjangkau konsumen lebih luas di saat lockdown, namun kenyataannya tetap saja produk yang dijual tidak sesuai ekspektasi karena memang keadaan yang tidak terkendali apalagi pasar ekonomi merosot drastis membuat kestabilan penjualan sulit tercapai malah bobol di kuota saja yang menambah pengeluaran. Meskipun begitu ya, adalah sesekali yang order. Dan kenyataannya, jualan online itu pahit bahkan tidak memenuhi target namun  setidaknya dengan pengenalan platform digital ini menjadikan warga untuk menambah pengetahuan dalam memasarkan jualannya lewat online dan hambatannya hanya kurang di promosi saja apalagi bukan selebgram yang terkenal, cukup sabar saja," terang Yasa.

"Iya juga, KKN kali ini sedikit santai banyak paniknya. Ditambah muncul vaksin baru yang terkadang membuat was-was masyarakat awam dan untungnya, bisa kita bantu melalui program KKN yang tersedia walaupun berbasis digital namun lumayan juga dampak kebaruannya," ujar Kresna.

"Oh iya, soal desinfektan gimana, aman?" tanya Yasa.

"Amanlah, saya berkolaborasi dengan karang taruna untuk penyemprotannya. Ngomongin soal desinfektan, kamu tahu tidak soal pembuatan handsanitizer dari bahan alam mungkin bisa jadi referensi untuk menambah program kerja?" tanya Kresna.

"Sejak turun temurun siapa sih yang tak kenal dengan daun sirih apalagi air rebusan daun sirih yang sudah jelas ada risetnya mengandung antiseptik untuk membunuh bakteri dan jamur yang menempel, ya bisa jadi bahan alami juga untuk membuah handsanitizer," terang Yasa.

"Benar juga ya, nanti bakalan saya coba, ngomong-ngomong soal pembuatan masker yang program kerjanya Handa, gimana kabarnya, coba kamu deh kamu invite buat gabung di video call ini, nambah referensi juga kan," ujar Kresna.

"Oke, biar ku coba," jawab Yasa.

Sambil menunggu.. Kemudian Handa mengangkat VC grup. 

"Nah nyambung juga. Halo, Handa, gimana KKN di daerahmu aman?" tanya Yasa.

"Halo, Yasa.. Eh ada Kresna juga," jawab Handa.

"Iya aku," jawab Kresna

"Amanlah, malahan kalian udah lihat belum, ada proker saya yang viral seputar budikdamber model tumpang sari," terang Handa.

"Wah, mantap yang budikdamber lele dan kangkung itu?" tanya Yasa kepada Handa.

"Iya, yang itu. Selain sebagai sarana hiburan, program ini bertujuan untuk mengisi waktu luang selama lockdown dan diharapkan dapat mengatasi masalah krisis pangan yang terjadi dengan memanfaatkan barang sederhana di lahan terbatas serta untuk memenuhi kebutuhan protein hewani dan sayur," terang Handa.

"Mantap sekali programnya, mana viral lagi. Semangat dan selamat Handa sangat inspiratif," puji Kresna.

"Wah, hebat kamu Handa," celetuk Yasa.

"Iya, terimakasih," jawab Handa.

"Ngomong --ngomong soal proker pembuatan masker, bagaimana itu?" tanya Yasa.

"Lumayan membantu dan sebagai inovasi UMKM baru, mana bahannya sederhana hanya kain dan pewarna saja jadi seperti motif tie dye untuk mempercantik tampilan maskernya. Selain itu, kemajuannya cukup baik dalam UMKM warga walaupun menjadi usaha musiman namun keuntungan yang diperoleh pun lumayan. Apalagi masker menjadi barang wajib di era pandemi ini, benarkan?" terang Handa.

"Wah, jadi penasaran ide-ide cemerlang kamu dari mana sih, Handa. Program KKN kamu sangat cerdas dan menarik, selain itu bermanfaat juga sebagai untuk orang banyak," puji Yasa.

"Ah, bisa saja. Ya, program KKN era covid ini kan menjadi suatu kebaruan program KKN yang pasti di kenang di masa mendatang. Apalagi kita anak Gen Z yang banyak kemudahan dan kita tinggal praktiknya saja. Gak usah terlalu jauh mikirnya, yang dekat-dekat saja namun bisa bermanfaat bagi banyak orang apalagi berdampak baik bagi yang membutuhkan, berguna juga kita sebagai calon generasi emas Indonesia, iya kan?" terang Handa.

"Iya, dipikir-pikir KKN era covid ini bisa jadi sejarah baru di dunia per-KKN-an. Biasanya menikmati pedesaan yang asri dan cerita mistis dari anak indigo yang selalu menarik perhatian juga pengalaman mengesankan lainnya. Kali ini kita KKN di wilayah sendiri dan hal menariknya kita pula di tuntut untuk kreatif dan inovatif dengan memanfaatkan hal sederhana namun bisa berdampak luas, mantap juga KKN kali ini," ujar Yasa.

"Dan dipikir-pikir di lingkungan kita juga banyak yang membutuhkan. Ada untungnya juga KKN di wilayah masing-masing. Selama ini kita sibuk dengan urusan masing-masing hingga kehilangan momen berharga di sekitar dan ternyata banyak masyarakat yang membutuhkan kita tanpa kita sadari sebelumnya dan sudah sepantasnya kita sebagai generasi penerus nantinya harus mampu berdampak baik bagi sekitar," ujar Kresna.

"Iya, pandemi memang merubah segalanya ada hal yang perlu diperhatikan, ditinggalkan bahkan perlu ditingkatkan. Semuanya berubah drastis," terang Yasa.

"Iya, benar juga ya," jawab Handa.

"Eh, maaf udah ada notif ini di HP aku. Ternyata kuotanya hampir habis aku tutup dulu ya video call-nya. Sampai jumpa besok lagi cerita-ceriatanya," celetuk Kresna dengan dan hilang dari obrolan video call di whatsapp.

"Oalah, ya sudah deh, tutup saja, jadi tinggal kita berdua, ya, Yasa. Besok lagi ya. Saya juga  mau persiapan monev nanti jam 9 malam. Deg-degan takut salah bicara," ujar Handa.

"Masa sekelas Handa masih deg-degan, kan program sendiri pasti bisalah jawabnya," jawab Yasa.

"Iya, deg-deg lah, manusiawi juga, ya sudah ya. Bye besok lagi," jawab Handa.

"Ya sudah, Bye... " Yasa pun menutup obrolan di whatsapp. 

KKN era Covid memang cukup mengesankan dan sedikit monoton namun membuat kebaruan baru berkat berkembangnya berbagai teknologi yang ada. Lockdown memang menjadi hambatan saat itu, namun ternyata ada hal sederhana yang bisa meningkatkan temuan baru untuk menguji teknologi yang semakin berkembang setiap waktunya. Luring atau daring sama saja tinggal bagaimana cara memanfaatkannya hingga berdampak luas dan memberi kesan baik untuk sesama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kkn Selengkapnya
Lihat Kkn Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun