"Dan dipikir-pikir di lingkungan kita juga banyak yang membutuhkan. Ada untungnya juga KKN di wilayah masing-masing. Selama ini kita sibuk dengan urusan masing-masing hingga kehilangan momen berharga di sekitar dan ternyata banyak masyarakat yang membutuhkan kita tanpa kita sadari sebelumnya dan sudah sepantasnya kita sebagai generasi penerus nantinya harus mampu berdampak baik bagi sekitar," ujar Kresna.
"Iya, pandemi memang merubah segalanya ada hal yang perlu diperhatikan, ditinggalkan bahkan perlu ditingkatkan. Semuanya berubah drastis," terang Yasa.
"Iya, benar juga ya," jawab Handa.
"Eh, maaf udah ada notif ini di HP aku. Ternyata kuotanya hampir habis aku tutup dulu ya video call-nya. Sampai jumpa besok lagi cerita-ceriatanya," celetuk Kresna dengan dan hilang dari obrolan video call di whatsapp.
"Oalah, ya sudah deh, tutup saja, jadi tinggal kita berdua, ya, Yasa. Besok lagi ya. Saya juga  mau persiapan monev nanti jam 9 malam. Deg-degan takut salah bicara," ujar Handa.
"Masa sekelas Handa masih deg-degan, kan program sendiri pasti bisalah jawabnya," jawab Yasa.
"Iya, deg-deg lah, manusiawi juga, ya sudah ya. Bye besok lagi," jawab Handa.
"Ya sudah, Bye... " Yasa pun menutup obrolan di whatsapp.Â
KKN era Covid memang cukup mengesankan dan sedikit monoton namun membuat kebaruan baru berkat berkembangnya berbagai teknologi yang ada. Lockdown memang menjadi hambatan saat itu, namun ternyata ada hal sederhana yang bisa meningkatkan temuan baru untuk menguji teknologi yang semakin berkembang setiap waktunya. Luring atau daring sama saja tinggal bagaimana cara memanfaatkannya hingga berdampak luas dan memberi kesan baik untuk sesama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H