Mohon tunggu...
Sinta Febriani
Sinta Febriani Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Hobi saya mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Upaya Pelestarian Kesenian Karawitan Lewat Paguyuban Karawitan Sido Laras Desa Sidakangen, Kecamatan Kalimanah, Kabupaten Purbalingga

7 September 2024   09:36 Diperbarui: 7 September 2024   09:43 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

UPAYA PELESTARIAN KESENIAN KARAWITAN LEWAT PAGUYUBAN

KARAWITAN SIDO LARAS DESA SIDAKANGEN KECAMATAN KALIMANAH

KABUPATEN PURBALINGGA

PENDAHULUAN

     Pengetahuan merupakan suatu hal yang sangat luas untuk dipelajari. Terdapat banyak sekali jenis pengetahuan yang bisa dipelajari manusia, apalagi di era modern sekarang ini. Kebanyakan sekarang pengetahuan yang sedang digemari adalah semua hal yang berbau teknologi. Namun, dari kemajuan tersebut, ada satu dampak yang cukup membahayakan bagi generasi muda bangsa ini, yaitu krisis budaya.

     Dikutip dari laman kompasiana.com artikel mereka yang berjudul kurangnya kesadaran masyarakat terhadap budaya sendiri, menunjukkan bahwa di era sekarang masyarakat Indonesia khususnya anak muda lebih condong untuk mempelajari budaya asing daripada budayanya sendiri. Dengan adanya permasalahan krisis budaya itu, sudah sepatutnya semua yang masih terbuka kesadarannya, untuk mengingatkan dan meminimalisir hal ini agar tidak berkelanjutan, membuat generasi Indonesia gelap mata dan melupakan budayanya sendiri. Upaya yang paling sederhana yaitu dengan tetap mempelajari kesenian Indonesia sebagai bentuk upaya pelestarian budaya Indonesia. Salah satu contoh kesenian tradisional yang dimiliki Indonesia adalah kesenian gamelan yang berada di beberapa wilayah tidak hanya di Jawa, Bali, Sunda, dan Bugis. Kesenian tradisional ini juga harus dilestarikan sebagai salah satu upaya pelestarian budaya.

     Seperti halnya di desa Sidakangen Kecamatan Kalimanah, Kabupaten Purbalingga, yang ikut berkontribusi melestarikan budaya Indonesia, yaitu kesenian gamelan, lewat dua grup besar mereka yang bernama Kelompok Karawitan Sidolaras dan Mudowiromo.

     Kesenian gamelan umumnya di gunakan pada acara-acara adat yang sakral atau ritual-ritual, di desa Sidakangen ini, gamelan biasa di gunakan untuk mengiringi wayang dan juga kuda kepang. Gamelan yang di mainkan oleh banyak orang itu di Desa Sidakangen mayoritas diikuti oleh kaum generasi tua.

     Dengan latar belakang di atas, saya tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul, Upaya Pelestarian Gamelan Lewat Kelompok Gamelan Sidolaras dan Mudowiromo Desa Sidakangen Kecamatan Kalimanah Purbalingga. Upaya pelestarian lewat kelompok gamelan suatu hal yang unik untuk di teliti, karena saya ingin mengetahui seberapa efektifnya pelestarian budaya lewat dua kelompok gamelan di desa yang memiliki banyak warga.

Pokok pembahasan dalam penilitian ini adalah:

1)Peran Pelestarian Kesenian Karawitan melalui Kelompok Paguyuban Sido Laras

2)Dukungan Desa terhadap Kelompok Paguyuban Sido Laras dalam Upaya Pelestarian Kesenian Karawitan

3)Faktor Pendukung dan Penghambat terhadap Pelaku Kesenian dalam Melestarikan Budaya Karawitan.

Dalam pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi atau pengamatan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

1.Pembentukan Awal Paguyuban Karawitan Sidolaras Sidakangen

*Latar Belakang Didirikannya Grup Gamelan Sidakangen

            Desa Sidakangen sangat berpotensi dalam segala bidang dan merupakan desa gudang kesenian, terutama kaitannya dengan seni salah satunya seni gamelan. Sejak 1950-an di Desa Sidakangen sudah ada kesenian-kesenian Jawa seperti kuda lumping, gamelan dan lain sebagainya. Mulai dari tahun 1950-an, remaja didesa tersebut sudah mulai belajar gamelan, karena turun temurun dari orang jaman dahulu sampai sekarang. Tujuan didirikannya atau terbentuknya gamelan didesa Sidakangen, yaitu agar seluruh masyarakat di Desa Sidakangen dapat memahami kesenian gamelan, untuk melestarikan kesenian di Desa Sidakangen (nguri-uri budaya yang sangat adi luhung). Awalnya nama grup gamelan di desa tersebut adalah Mudo Wiromo, namun karena anggotanya sudah banyak yang meninggal jadi diganti menjadi Sido Laras yang anggotanya merupakan penerus dari anggota Mudo Wiromo. Sebelumnya kesenian gamelan di Desa Sidakangen pernah vakum sangat lama karena keseluruhan alat gamelan tersebut rusak, Lalu muncullah usulan untuk pembentukan SK (Surat Keputusan) yang diajukan kepada Kepala desa, dan akhirnya disetujui oleh kepala desa jadi SK tersebut merupakan SK Terbaru tahun 2022 dan mulai diadakan perawatan alat gamelan yang menggunakan dana Desa, sebelumnya para pemain gamelan sudah mempunyai keterampilan dasar bermain Gamelan tersebut, sehingga terbentuklah kembali kesenian gamelan dengan nama dan SK Terbaru.

*Anggota Grup

No.NamaJabatan

1. WAGIMINPEMBINA

2.SAMYONOKETUA

3.IRWAN MARDIYANTO SEKERTARIS

4.WAHYU PRATAMABENDAHARA

5.SUKAMTOANGGOTA

6.SURIP ANGGOTA

7.KASNOANGGOTA

8.RASMANANGGOTA

9.IRWAN SUPANDIANGGOTA

10. REJO SUMANTOANGGOTA

11.DARTANANGGOTA

12.JASIMANANGGOTA

13.SURATNOANGGOTA

14.RIYANTOANGGOTA

15.KASNAANGGOTA

16.WATINIWARANGGONO

17.JAMINEMWARANGGONO

18.MARGIANTIWARANGGONO

19.SUKARMANPELATIH GENDING

20.SUDASMOWIRASWARA

21.JUROHMANPERLENGKAPAN

22.RISDIANTOHUMAS

23.IMAMPELATIH SENI TARI

24.SUYITNOKETUA BIDANG KARAWITAN

25.WAHYUDI AWANTRANSPORTASI & DOKUMENTASI

*Kegiatan Kesenian Karawitan Pada Kelompok Paguyuban Sidolaras

Dalam penyajian kesenian karawitan di Desa Sidakangen memiliki setidaknya tiga peran dalam pelaku kesenian karawitan. Unsur yang pertama yaitu, pemusik atau orang yang menekuni alat musik dalam permainan kesenian karawitan adapun yang kedua yaitu, pesinden ialah sebutan untuk penyanyi wanita yang bernyanyi mengiringi musik yang dialunkan dan yang terakhir, alat musik. Dalam hal ini alat musik yang dimainkan atau ditabuh yaitu berupa alat musik tradisional suku Jawa, adapun dari jenis nada gamelan yang digunakan pada Desa Sidakangen yaitu jenis Slendro dan Pelog. Untuk perbedaan dari kedua jenis nada tersebut yaitu yang pertama, slendro dalam nada ini terdapat angka yang tidak memiliki tangga nada (ji, ro, lu, mo, nem, pi, ji) sedangkan jenis Pelog adalah tangga lagu yang memiliki kelengkapan paripurna yaitu (ji, ro, lu, pat, mo, nem, pi, ji).

Berdasarkan surat keputusan kepala desa Sidakangen tentang pembentukan paguyuban kesenian karawitan dibuat atas dasar dalam rangka melestarikan seni budaya tradisional di Desa Sidakangen yang artinya kegiatan kesenian Karawitan ini telah terlegalisasikan oleh pihak pemerintahan setempat. Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan Bapak Riyanto selaku anggota dari pemain musik mengatakan "kegiatan rutin yang selalu diadakan dalam kegiatan Karawitan yaitu adanya pelatihan rutinan yang dilaksanakan setiap malam Selasa dan malam Sabtu. Adapun latihan dimalam Selasa, kami akan fokus pada genre lagu campur sari dan sedangkan untuk malam Sabtu kami fokus dengan genre musik yang klasik, namun akhir-akhir ini sudah jarang latihan karena kesibukan masing-masing".

2.Faktor Penghambat dan Faktor Pendukung Kegiatan Paguyuban Karawitan

Sidolaras dalam Melestarikan Kesenian Karawitan

* Faktor Penghambat

A)Tidak tersedianya guru pembina yang sesuai dengan tupoksi, dalam hal ini tersedianya Guru pembina dalam mengajarkan cara penyajian kesenian karawitan masih bermodalkan ilmu secara otoditak.

B)Kurangnya minat wanita terhadap sinden, hal ini termasuk dalam salah satu faktor

Penghambat dalam penyajian kegiatan kesenian karawitan.

C)Kurangnya antusias pemuda dan pemudi pada budaya kesenian karawitan.

          * Faktor Pendukung

              Dikutip dari wawancara bersama Bapak Riyanto, salah satu anggota Paguyuban Karawitan Sidolaras, pihak Desa Sidakangen sangat membantu dalam memfasilitasi mereka dalam mengembangkan Paguyuban tersebut. Dari bantuan desa ini juga paguyuban bisa terbentuk lewat terbitnya SK resmi desa. Keluarnya SK tentu menunjukkan adanya kepemilikan yang membantu para anggota lebih percaya diri dalam mengasah kemampuan dengan wadah yang sudah di sediakan. Selain itu Desa juga menyumbangkan satu set gamelan untuk sarana prasarana paguyuban. Gamelan ini merupakan sumbangan dari dana APBD desa yang diajukan dan terealisasi baru pada tahun 2022. Suatu hal yang sangat membantu dalam seluruh kegiatan paguyuban Sidolaras ini. Selain dari Desa, paguyuban Sidolaras juga banyak dibantu oleh warga Sidakangen. Walaupun banyak dari mereka yang kurang antusias dalam menjadi anggota paguyuban, namun mereka tahu cara berpartisipasi lain adalah dengan mendukung paguyuban tersebut secara maksimal.

KESIMPULAN

Peran dari Paguyuban Karawitan Sidolaras banyak membantu dalam melestarikan budaya Indonesia dalam bentuk kesenian karawitan khususnya di Desa Sidakangen, yang tentunya juga ikut terdampak dalam globalisasi dan teknologi terkini sehingga generasi muda cenderung tidak aktif dalam melestarikan kesenian tradisional. Selain menjadi upaya dalam pelestarian budaya kesenian karawitan, Paguyuban Karawitan Sido Laras juga berpartisipasi sebagai warisan desa dalam kesenian budaya karawitan. Diharapkan di masa mendatang anak-anak dan juga generasi muda sekarang masih bisa menikmati karya seni tradisional asli Indonesia yang bernama karawitan ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun