Mohon tunggu...
Singgih Mukti
Singgih Mukti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Undergraduate Student

Undergraduate student yang kebetulan suka menulis tentang Gaya hidup, Filsafat, Psikologi, Sejarah, Science

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Bagaimana Rusia Bertahan dari Sanksi Ekonomi Barat?

18 Oktober 2022   20:49 Diperbarui: 18 Oktober 2022   20:49 655
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kremlin. Sumber: © Valery Sharifulin/TASS 

Stabilisasi makroekonomi

Sejak krisis ekonomi pada tahun 1991 dan 1996, pemerintah Rusia memfokuskan stabilisasi makroekonomi dengan membatasi defisit dan menjaga tingkat utang pemerintah tetap rendah. Pemerintah menjaga defisit anggaran serendah mungkin.

Kremlin. Sumber: © Valery Sharifulin/TASS 
Kremlin. Sumber: © Valery Sharifulin/TASS 
  • Devaluasi Rubel

Sanksi yang dijatuhkan Barat dan jatuhnya harga minyak, komoditas andalan Rusia, memaksa Rusia mendevaluasi Rubel dengan mengatur harga minyak berdasarkan Rubel dan bukan Dollar. Pada tahun 2014-2015, Rusia membiarkan pergerakan harga Rubel bergantung pada harga minyak. Dengan ini, Rusia bisa dengan mudah mendapatkan Rubel untuk setiap pembelian minyak.

Rubel, Sumber: aa.com.tr
Rubel, Sumber: aa.com.tr

Dengan begitu, pemerintah Rusia bisa membayar anggaran dalam Rubel dengan lebih mudah. Namun, devaluasi Rubel ini berdampak negatif terhadap daya beli masyarakat Rusia. Akibatnya, barang impor yang dihargai dengan Dollar maupun Euro menjadi lebih mahal.

  • Menyelamatkan industri melalui pinjaman bank

Sanksi yang dijatuhkan pada tahun 2014 membuat banyak industri di Rusia hampir bankrut. Pemerintah Rusia melalui bank sentralnya memberikan pinjaman Dollar kepada bank-bank swasta yang kemudian dipinjamkan kembali kepada industri yang terancam bankrut. Langkah ini berdampak pada berkembangnya bank-bank swasta Rusia pada tahun itu.

Sberbank adalah bank tertua dan terbesar di Rusia. Sumber: Sergei Fadeichev / TASS 
Sberbank adalah bank tertua dan terbesar di Rusia. Sumber: Sergei Fadeichev / TASS 

Selain kebijakan moneter dan fiskal, Rusia juga menerapkan kebijakan self sufficiency dan import substitution yaitu kebijakan untuk menggantikan barang kebutuhan impor dengan produksi dalam negeri. Dengan dua kebijakan ini, Rusia berhasil mengurangi ketergantungan terhadap barang impor. Salah satunya di bidang agro industri gandum, kentang, susu, daging dan telur, buah-buah serta sayur-sayuran dan 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun