Memahami ekonomi dunia pada dasarnya memahami kondisi perekonomian suatu Negara, yang satu sisi akan mempunyai keterkaitan pengaruh kepada kondisi ekonomi nasional. Bagi seorang ekonom, kondisi global harus menjadi perhatian agar segala hambatan ekonomi nasional mampu diatasi dan juga pencapaian tujuan ekonomi akan mudah terpenuhi. Selain itu juga kita akan memahami Negara-negara mana saja yang tingkat pertumbuhan yang stabil dan bagaimana pengaruhnya kepada Negara- negara lain.Â
Ekonomi dunia atau ekonomi global secara umum merujuk ke ekonomi yang didasarkan pada ekonomi nasional semua negara di dunia. Ekonomi global juga dapat dipandang sebagai ekonomi masyarakat global dan ekonomi nasional -- yaitu ekonomi masyarakat setempat, sehingga menciptakan satu ekonomi global.Â
1). Pengertian Ekonomi Dunia
 Ekonomi dunia atau ekonomi global secara umum merujuk ke ekonomi yang didasarkan pada ekonomi nasional semua negara di dunia. Ekonomi global juga dapat dipandang sebagai ekonomi masyarakat global dan ekonomi nasional -- yaitu ekonomi masyarakat setempat, sehingga menciptakan satu ekonomi global.Masalah makroekonomi yang menjadi landasan melihat sejauh mana kondisi perekonomi dunia ditinjau dari perkembangan pertumbuhan ekonomi, tingkat pengangguran dan tingkat inflasi.
  Ekonomi dunia tidak terpisahkan dari geografi dan ekologi Bumi, sehingga terdapat kesalahan penyebutan istilah karena ekonomi dunia seharusnya tidak mencakup pertimbangan sumber daya atau nilai apapun di luar Bumi, meski definisi dan representasi "ekonomi dunia" bermacam-macam. Misalnya, ketika ada upaya yang bisa dilakukan untuk menghitung nilai kesempatan daerah tambang yang belum terjamah di teritori yang belum diklaim di Antartika, kesempatan yang sama di Mars tidak bisa dianggap sebagai bagian dari ekonomi dunia---bahkan jika saat ini dieksploitasi dengan cara-cara tertentu---dan dapat dianggap sebagai nilai laten saja sebagaimana properti intelektual yang belum tercipta, seperti penemuan yang tidak terpikirkan sebelumnya. Jauh dari standar minimum nilai produksi, pemakaian, dan tukar di planet Bumi, definisi, representasi, model, dan penilaian ekonomi dunia beragam bentuknya.
2). Pertumbuhan Ekonomi Dunia
Ekonomi Amerika Serikat (AS) pada triwulan I tahun 2018 tumbuh 2,3 persen(YoY). Pertumbuhan ini didorong oleh investasi yang tumbuh 7,3 persen (YoY) dan konsumsi rumah tangga yang tumbuh 1,1 persen (YoY). Pertumbuhan konsumsi rumah tangga didukung oleh konsumsi untuk jasa yang tumbuh 2,1 persen (YoY). Selain itu,ekspor AS pada triwulan I tahun 2018 mampu tumbuh 4,8 persen (YoY) dan impor tumbuh 2,6 persen (YoY) dengan pertumbuhan impor jasa mencapai 4,6 persen (YoY).
Pertumbuhan ekonomi Kawasan Eropa pada triwulan I tahun 2018 mencapai 2,4 persen (YoY), melambat dari triwulan IV tahun 2017, sebesar 2,7 persen (YoY). Hal ini didorong oleh pelemahan sentimen ekonomi dan apresiasi nilai tukar Euro terhadap Dolar.Pertumbuhan Kawasan Eropa pada triwulan I tahun 2018 didukung oleh pertumbuhan negara-negara seperti Belgia, Austria, dan Perancis.
Perekonomian Tiongkok tumbuh sebesar 6,8 persen (YoY) pada triwulan I tahun 2018. Pertumbuhan konsumsi menjadi pendorong utama seiring dengan peningkatan keyakinan konsumen dan upah tenaga kerja.Investasi juga mendorong pertumbuhan pada triwulan I tahun 2018, terutama investasi pada aset tetap.Selain itu, pertumbuhan sektor industri dan jasa juga mendorong pertumbuhan ekonomi dari sisi lapangan usaha.
Perekonomian Jepang pada triwulan I tahun 2018 tumbuh sebesar 0,9 persen (YoY). Hal ini didorong oleh pertumbuhan konsumsi yang tumbuh 0,7 persen (YoY). ekspor yang tumbuh sebesar 4,8 persen (YoY). Impor Jepang tumbuh 3,7 persen(YoY). Namun demikian, pertumbuhan konsumsi menurun dari triwulan I tahun 2017 maupun triwulan IV tahun 2017.Penurunan ini disebabkan oleh kondisi cuaca yang buruk.Ekspor juga tumbuh lebih rendah dari triwulan I tahun 2017 dan triwulan IV tahun 2017 disebabkan oleh penurunan permintaan eksternal terutama telepon genggam.
3). Inflasi Dunia
Teori Ekonomi Makro
Gambar 51. Tingkat Pengangguran Ekonomi dunia
Laju inflasi di negara maju secara umum mulai mengalami peningkatan, misalnya inflasi Amerika Serikat yang meningkat dari sebelumnya mencapai 2,5 persen (YoY) pada bulan April tahun 2018. Hal ini didorong oleh peningkatan harga makanan yang meningkat sebesar 0,3 persen. Selain itu harga bahan bakar juga mengalami peningkatan sebesar 3,0 persen pada bulan April 2018. Namun, di Jepang penurunan harga komoditas energi dan alat elektronik, seperti telepon seluler, menjadi pendorong terbesar menurunnya inflasi. Inflasi Jepang pada bulan April 2018 mencapai 0,6 persen, dibawah target bank sentral sebesar 2,0 persen. Inflasi di beberapa negara berkembang juga mengalami peningkatan. Inflasi di India mengalami peningkatan pada bulan April tahun 2018 mencapai 3,2 persen (YoY). Peningkatan tertinggi terjadi pada harga buah-buahan, pendidikan, dan barang perawatan pribadi. Hal yang sama juga terjadi di Filipina, inflasi meningkat mencapai 4,5 persen (YoY) pada bulan April 2018 didorong oleh peningkatan harga barang bergejolak seperti barang kebutuhan pokok seperti beras, ikan, jagung, dan sayuran.Inflasi di Brazil mengalami peningkatan pada bulan April tahun 2018 sebesar 2,8 persen (YoY) dari bulan sebelumnya sebesar 2,7 persen (YoY). Peningkatan ini didorong oleh peningkatan harga barang-barang untuk kesehatan dan perawatan pribadi, terutama peningkatan harga obat-obatan. Namun demikian, tingkat inflasi pada bulan April tahun 2018 masih dibawah rentang target bank sentral 4,5 persen.
4). Tingkat Pengangguran Dunia
Secara umum, tingkat pengangguran beberapa negara tidak terlalu berbeda dengan kondisi pada triwulan IV tahun 2017. Namun tingkat pengangguran di Brazil dan Singapura mengalami peningkatan pada triwulan I tahun 2018 masing-masing 13,1 persen dan 2,7 persen. Pengangguran di Brazil meningkat pada triwulan I tahun 2018 sebagai dampak musiman untuk para pekerja informal yang memiliki kontrak sementara dimana pada awal tahun kontrak ini berakhir dan perpanjangan kontrak pekerja dilakukan.
Tingkat pengangguran Jepang dan Amerika Serikat mengalami tren yang menurun pada triwulan I tahun 2018 masing-masing sebesar 2,5 persen dan 3,9 persen. Tingkat pengangguran AS menurun seiring dengan peningkatan penyerapan tenaga kerja pada sektor manufaktur.Jumlah orang yang bekerja di Jepang semakin membaik seiring dengan dorongan dari Perdana Menteri untuk meningkatkan jumlah perempuan masuk ke dalam angkatan kerja karena penuaan populasi (aging population) yang semakin tinggi.Selain itu, penyediaan lapangan pekerjaan yang semakin meningkat pada triwulan I tahun 2018 juga mendorong penurunan tingkat pengangguran di Jepang.
5). Suku Bunga Kebijakan
The Fed menaikkan tingkat suku bunga pada bulan Maret 2018 pada rentang 1,5-1,75 persen seiring tingkat inflasi yang masih terus meningkat pada bulan tersebut. Outlook perekonomian yang menguat dan kondisi pasar tenaga kerja yang masih terus membaik mendorong keputusan The Fed menaikkan tingkat suku bunga pada bulan Maret 2018. Diperkirakan The Fed akan menaikkan tingkat suku bunganya sebanyak tiga kali pada tahun 2018.
Bank Sentral Malaysia menaikkan tingkat suku bunga pada bulan Maret tahun 2018 menjadi 3,25 persen dari sebelumnya 3,0 persen. Hal ini dalam rangka kebijakan normalisasi kebijakan moneter. Selain itu, kondisi ekonomi yang menguat dengan nilai tukar Ringgit yang terapresiasi, inflasi yang masih dalam rentang target, dan pertumbuhan eknomi yang stabil memberikan ruang untuk meningkatkan tingkat suku bunga Malaysia pada triwulan I tahun 2018.
Sedangkan Bank Indonesia, ditengah peningkatan suku bunga acuan The Fed, masih menahan suku bunganya pada tingkat 4,25 persen. Kebijakan tersebut sejalan dengan upaya menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan serta turut mendukung pemulihan perekonomian domestik. Perkiraan pertumbuhan ekonomi triwulan I tahun 2018 yang lebih tinggi dari tahun sebelumnya, inflasi yang tetap terkendali, dan kondisi sistem keuangan yang masih stabil menjadi landasan Bank Indonesia masih tetap mempertahankan suku bunga acuan sepanjang triwulan I tahun 2018. Namun demikian, pada bulan Mei tahun 2018, Bank Indonesia menaikkan suku bunga sebesar 0,25 basis poin menjadi 4,50 persen sebagai salah satu upaya untuk menstabilkan nilai tukar rupiah yang terdepresiasi sepanjang triwulan I tahun 2018 dan menjaga inflasi masih dalam rentang target pada tahun 2018.
6). Nilai Tukar Mata Uang Terhadap USD
Sepanjang triwulan I tahun 2018, mata uang beberapa negara di dunia mengalami depresiasi terhadap Dolar AS. Peso Filipina, Lira Turki, Real Brazil, dan Rupiah Indonesia termasuk yang mengalami depresiasi nilai tukar terhadap Dolar AS pada triwulan I tahun 2018. Depresiasi Peso disebabkan oleh kenaikan impor bahan bakar seiring dengan percepatan pembangunan infrastruktur di Filipina. Selain itu, tingkat inflasi yang meningkat juga menjadi pendorong depresiasi Peso.
Lira Turki mengalami depresiasi sepanjang triwulan I tahun 2018 yang mencapai 5,2 persen terhadap Dolar AS. Hal ini merupakan kondisi terburuk sepanjang triwulan I dimana sampai bulan Maret tahun 2018 Lira Turki masih terus mengalami depresiasi. Hal ini didorong oleh kombinasi beberapa faktor seperti penguatan Dolar AS, defisit transaksi berjalan Turki yang memburuk, pemilihan umum presiden di Turki, dan tingkat suku bunga yang ditahan untuk tidak meningkat menjadi salah satu pendorong melemahnya nilai tukar Lira terhadap Dolar AS.
7). Perkembangan Harga Komoditas
Peningkatan harga komoditas internasional masih dalam tren meningkat sepanjang triwulan I tahun 2018, terutama komoditas energi dan pangan pertanian. Berdasarkan data Pink Sheet Bank Dunia, pada triwulan I tahun 2018, peningkatan terjadi pada komoditas batu bara Australia (25,6 persen, (YoY)), minyak mentah WTI (21,4 persen, (YoY)). Komoditas pertanian kakao juga mengalami peningkatan sebesar 4,8 persen, (YoY). Komoditas logam dan mineral seperti tembaga meningkat 19,1 persen (YoY), Nikel meningkat 29,3 persen (YoY), timah dan seng masing-masing meningkat 5,9 persen (YoY) dan 22,9 persen (YoY).
Harga batu bara meningkat cukup tinggi pada triwulan I tahun 2018 didorong oleh peningkatan permintaan yang tinggi di Tiongkok. Peningkatan harga batu bara dipicu juga oleh kondisi produksi yang terbatas dan rendahnya persediaan batu bara. Ke depan, konsumsi batu bara diperkirakan akan berkurang sebagai dampak kebijakan berbagai negara untuk menggunakan sumber energi yang lebih bersih. Harga batu bara sepanjang triwulan I tahun 2018 rata-rata mencapai USD102,4 per mt.
Sementara itu, harga logam dan mineral juga mengalami tren yang meningkat pada awal tahun 2018 didorong kombinasi permintaan yang meningkat dan terbatasnya produksi pada beberapa jenis logam atau mineral. Harga logam kemudian menurun pada bulan Februari 2018 disebabkan salah satunya oleh kebijakan perdagangan AS yang meningkatkan tarif untuk baja.
8). Harga Minyak Dunia dan Gas Alam
Harga minyak mentah dunia pada triwulan I tahun 2018 masih mengalami peningkatan yang mencapai USD64,6 per barel. Pembatasan produksi oleh negara-negara OPEC dan non OPEC pada akhir November 2017, penurunan produksi minyak oleh negara-negara OPEC pada bulan Desember 2017, penurunan jumlah rig di Amerika Serikat, peningkatan permintaan di India dan Korea Selatan, serta alasan geopolitik di Timur Tengah menjadi faktor pendorong meningkatnya harga minyak mentah dunia.
Seiring dengan peningkatan harga minyak pada pasar global, harga minyak mentah Indonesia juga mengalami peningkatan pada triwulan I tahun 2018. Harga minyak mentah Indonesia mencapai USD63,1 per barel. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya permintaan minyak terutama dari Vietnam, India, dan Korea Selatan. Hal ini disebabkan menurunnya suplai minyak di negara tersebut dan pembangunan infrastruktur yang sedang dilakukan.
9). Cadangan Devisa
Sepanjang triwulan I tahun 2018, beberapa negara mengalami peningkatan cadangan devisa seperti Tiongkok yang mengalami pertumbuhan devisa sebesar 4,4 persen (YoY) dibandingkan posisi Maret 2017. Total cadangan devisa Tiongkok pada bulan Maret tahun 2018 mencapai USD3.240,2 miliar. Hal ini seiring dengan menguatnya Yuan terhadap Dolar AS.
Cadangan devisa Indonesia pada triwulan I tahun 2018 cenderung mengalami penurunan. Total cadangan devisa Indonesia pada bulan Maret tahun 2018 mencapai USD126 miliar. Hal ini disebabkan oleh surplus neraca transaksi finansial modal yang menurun signifikan dibandingkan dengan triwulan I tahun 2017 maupun triwulan sebelumnya. Penurunan surplus tersebut disebabkan oleh investasi portofolio yang mengalami arus keluar neto.
Cadangan devisa Jepang mengalami peningkatan pada bulan Maret pada tahun 2018. Peningkatan sebesar 6,8 persen (YoY) dibandingkan dengan posisi bulan Maret tahun 2017 mencapai USD1268,1 miliar pada bulan Maret tahun 2018. Sedangkan cadangan devisa Filipina mengalami penurunan bila dibandingkan dengan posisi cadangan devisa pada bulan Maret tahun 2017, mencapai sebesar USD80,5 pada bulan Maret tahun 2018. Hal ini seiring dengan pembayaran utang oleh pemerintah serta bank sentral yang berupaya menstabilkan nilai tukar Peso terhadap Dolar AS.
10). Kerjasama Ekonomi Internasional
A. World Bank
Bank Dunia (World Bank) didirikan pada tahun 1944 yang berkedudukan di
Washington, DC Amerika Serikat. Lembaga ini bertugas memberikan bantuan ekonomi untuk perbaikan usaha-usaha dalam bidang pertanian, industri, jalan raya, dan pembangunan negara-negara di dunia. Biasanya dengan memberikan bantuan kredit jangka panjang untuk negara-negara berkembang dengan bunga yang rendah.
B. WTO (World Trade Organization)
WTOadalah organisasi yang dibentuk di Genewa, Swiss tahun 1947
bergerak di bidang perdagangan internasional untuk mempertahankan tata niaga internasional dan mengatur perdagangan secara umum.Tujuan pembentukan WTO adalah menghilangkan atau mengurangi tarif bea yang menghambat perdagangan antarnegara dan menyelesaikan sengketa dagang di antara anggotanya.
11). Kerjasama Ekonomi Regional
Bentuk kerjasama yang dilakukan oleh negara-negara yang berada dalam satu kawasan tertentu. Contohnya adalah ASEAN (Association of South East Asian Nation). ASEAN merupakan lembaga kerja sama regional negara-negara Asia Tenggara di bidang seperti ekonomi, sosial, budaya dan politik yang didirikan pada tanggal 8 agustus 1967 di Bangkok, Thailand. ASEAN terdiri dari 10 negara yakni Indonesia, Thailand, Filipina, Malaysia, Filipina, Brunei Darussalam, Vietnam, Kamboja, Laos, dan Myanmar.Contoh lain adalah AFTA, AFTA adalah kesepakatan perdagangan bebas antar negara-negara yang tergabung di dalam ASEAN. Tujuan berdirinya AFTA adalah sebagai berikut meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang merata dan berkesinambungan, meningkatkan ekspor dan impor dan meningkatkan investasi bagi negara ASEAN.
12). Kerjasama Ekonomi antarregional
Kerjasama ekonomi ini dijalankan oleh dua lembaga ekonomi atau lebih antar wilayah regional. Contohnya adalah
 ASEM (Asian-European Meeting); ASEM dibentuk untuk membicarakan permasalahan-permasalahan yang melibatkan negara-negara Eropa dan Asia. Forum ini membahas berbagai hal yang tidak dibatasi tetapi selama ini membicarakan aspek ekonomi, politik, startegi pertahanan, pendidikan, kebudayaan dan lingkungan hidup.
APEC (Asia-Pasific Economic Coorporation); APEC merupakan forum ekonomi untuk meningkatkan kerja sama dan liberalisasi perdagangan yang meliputi semua ekonomi besar di wilayah Asia Pasifik. Pertama kali dibentuk pada tahun 1989, saat pertemuan tingkat menteri Negara-negara Asia Pasifik diadakan di Canberra, Australia.
13). Kelompok Kebangkitan Ekonomi
 A. BRICS
BRICS (singkatan dari Brasil, Rusia, India, China, South Africa) saat ini menjadi titik sentral portofolio investasi global. Istilah BRIC muncul pertama kali pada awal dekade ini. Ekonom Goldman Sachs, Jim O' Neil merupakan pencetus lahirnya BRICs di tahun 2001. Kemudian, baru pada tahun 2010 China sebagai pemegang kendali BRICs mengundang Afsel untuk bergabung. BRICs lahir ditengah melambatnya pertumbuhan ekonomi yang dialami oleh negara- negara anggota G-8.
B. THE NEXT Eleven (N-11)
The Next Eleven (atau N-11) adalah kelompok 11 negara yang dibuat oleh
Bank Investasi Goldman Sachs pada 12 Desember 2005. Negara-negara tersebut dianggap memiliki masa depan yang menjanjikan untuk investasi dan pertumbuhan setelah empat negara anggota BRIC (Brazil, Rusia, India, China). Negara-negara yang termasuk dalam N-11 adalah Bangladesh, Filipina, Indonesia,Iran, Korea Selatan, Meksiko, Mesir, Nigeria, Pakistan, Turki dan Vietnam.
C. BRIMC, BRICK, dan BRIIC
Kelompok negara ini meliputi Meksiko, Korea Selatan, dan Indonesia saat ini
menduduki peringkat 13, 15, dan 19 dalam daftar negara dengan ekonomi terbesar. PDB Meksiko dan Korea Selatan tumbuh 5% per tahun, sementara Indonesia tumbuh 6,5%. Bila ketiga Negara tersebut ikut bergabung dengan kelompok BRIC, maka akan terbentuk kelompok BRIMC (Brazil, Rusia, India, Meksiko, China), atau BRICK (Brazil, Rusia, India, China, Korea Selatan) dan/ atau BRIIC (Brazil, Rusia, India, Indonesia, China).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H