Mohon tunggu...
Politik

Menguak Makna Poster 'Tolak Soeharto sebagai Pahlawan Nasional'

30 Mei 2016   20:58 Diperbarui: 30 Mei 2016   21:24 466
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Angka dan nama ini ternyata adalah sederetan kasus terkait Orde Baru di mana kala itu Soeharto menjadi Presiden di Indonesia. Mulai dari kasus DOM di Aceh (1976-1989), kasus penembakan misterius Petrus (1981-1985) sampai kasus Marsinah (1995) yang sampai sekarang kasusnya masih mengambang. Berikut adalah daftar lengkap mengenai dugaan kasus yang dilakukan Soeharto selama masa jabatannya:

Sumber: http://www.kontras.org/…/daftar%20kejahatan%20soeharto-1.pdf
Sumber: http://www.kontras.org/…/daftar%20kejahatan%20soeharto-1.pdf
Hal menarik lainnya adalah wajah Soeharto yang ditempel di matahari tapi separuh wajahnya tertutup oleh tangan. Berdasarkan tinjauan saya, matahari tersebut adalah analogi dari wacana pengangkatan Soeharto sebagai pahlawan nasional, sedangkan tangan yang seolah menghalau adalah bentuk dari penolakan akan wacana tersebut. Sebab penolakan sudah cukup dijelaskan oleh sederetan angka dan nama yang seolah tenggelam di bawah kekuasaan Soeharto. Argumen saya ini cukup diperkuat dengan tipografi yang ada di atas dan bawah ilustrasi poster, juga poin-poin terkait elemen dalam ilustrasi posternya.

Sedangkan poster kedua tampak lebih simpel dibandingkan yang pertama. Memperlihatkan mantan Presiden Soeharto yang sedang tersenyum sambil merokok. Uniknya, dari asap rokok tersebut muncul sederetan tulisan yang sekali lagi menyinggung kasus terkait mantan Presiden Soeharto. Hal ini seolah menggambarkan mantan Presiden Soeharto tersenyum senang di bawah para korban rezimnya yang tercermin dalam asap rokoknya. Foto mantan Presiden Soeharto yang diedit dengan efek gelap juga memberi kesan jahat pada karakter Soeharto.

Poster ini termasuk poster yang baik, karena memiliki point of interest yang berguna dalam menarik perhatian masyarakat, selain itu pesan yang ditanamkan dalam poster cukup mudah dimengerti maksudnya dan desainnya pun tidak berlebihan. Kesatuan, proporsi dan visual desain secara keseluruhan tertata dengan apik meski sedikit terkesan jadul.

Gaya desain yang digunakan dalam poster bisa dibilang adalah gabungan dari gaya Pop Art dan Plakatstil. Pop Art karena penggunaan warna dalam poster termasuk padat dan mencolok. Juga karena elemen-elemen dalam poster ini cenderung mudah dipahami oleh masyarakat sekitar karena faktor familiar pada elemen visual yang digunakan. Sedangkan Plakatstil karena poster terbentuk dari elemen-elemen tunggal yang dominan, jenis huruf yang sederhana namun tegas, serta warna-warna yang mencolok.

Kesimpulan

Berdasarkan makna yang terkandung dalam tipografi dan ilustrasi poster, bisa kita simpulkan bahwa KontraS benar-benar memanfaatkan penggunaan poster dengan baik. Terbukti semua elemen yang terdapat dalam poster memiliki makna-makna tertentu sebagaimana peranannya untuk mempengaruhi masyarakat akan maksud dari poster tersebut. Dengan adanya kasus ini, terbukti bahwa media poster cukup efektif untuk mempropaganda masyarakat dan mampu menjalankan peranannya sebagai media untuk mempublikasikan informasi ke masyarakat luas.

Catatan Kaki:

Daftar Pustaka:

  • Nur, Fadli Ahmad. 2007, Soeharto Bapak Pembangunan, Narasi, Yogyakarta.

Webtografi:

Artikel ini ditulis pada tanggal 30 Mei 2016 untuk memenuhi Tugas Matakuliah Tinjauan DKV Program Sarjana S1 Program Studi Desain Komunikasi Visual, Jurusan Desain, Fakultas Seni Rupa, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun