Angka dan nama ini ternyata adalah sederetan kasus terkait Orde Baru di mana kala itu Soeharto menjadi Presiden di Indonesia. Mulai dari kasus DOM di Aceh (1976-1989), kasus penembakan misterius Petrus (1981-1985) sampai kasus Marsinah (1995) yang sampai sekarang kasusnya masih mengambang. Berikut adalah daftar lengkap mengenai dugaan kasus yang dilakukan Soeharto selama masa jabatannya:
Sedangkan poster kedua tampak lebih simpel dibandingkan yang pertama. Memperlihatkan mantan Presiden Soeharto yang sedang tersenyum sambil merokok. Uniknya, dari asap rokok tersebut muncul sederetan tulisan yang sekali lagi menyinggung kasus terkait mantan Presiden Soeharto. Hal ini seolah menggambarkan mantan Presiden Soeharto tersenyum senang di bawah para korban rezimnya yang tercermin dalam asap rokoknya. Foto mantan Presiden Soeharto yang diedit dengan efek gelap juga memberi kesan jahat pada karakter Soeharto.
Poster ini termasuk poster yang baik, karena memiliki point of interest yang berguna dalam menarik perhatian masyarakat, selain itu pesan yang ditanamkan dalam poster cukup mudah dimengerti maksudnya dan desainnya pun tidak berlebihan. Kesatuan, proporsi dan visual desain secara keseluruhan tertata dengan apik meski sedikit terkesan jadul.
Gaya desain yang digunakan dalam poster bisa dibilang adalah gabungan dari gaya Pop Art dan Plakatstil. Pop Art karena penggunaan warna dalam poster termasuk padat dan mencolok. Juga karena elemen-elemen dalam poster ini cenderung mudah dipahami oleh masyarakat sekitar karena faktor familiar pada elemen visual yang digunakan. Sedangkan Plakatstil karena poster terbentuk dari elemen-elemen tunggal yang dominan, jenis huruf yang sederhana namun tegas, serta warna-warna yang mencolok.
Kesimpulan
Berdasarkan makna yang terkandung dalam tipografi dan ilustrasi poster, bisa kita simpulkan bahwa KontraS benar-benar memanfaatkan penggunaan poster dengan baik. Terbukti semua elemen yang terdapat dalam poster memiliki makna-makna tertentu sebagaimana peranannya untuk mempengaruhi masyarakat akan maksud dari poster tersebut. Dengan adanya kasus ini, terbukti bahwa media poster cukup efektif untuk mempropaganda masyarakat dan mampu menjalankan peranannya sebagai media untuk mempublikasikan informasi ke masyarakat luas.
Catatan Kaki:
- http://www.kontras.org/…/daftar%20kejahatan%20soeharto-1.pdf(diakses pada 28 Mei 2016 pukul 19.52 WIB)
Daftar Pustaka:
- Nur, Fadli Ahmad. 2007, Soeharto Bapak Pembangunan, Narasi, Yogyakarta.
Webtografi:
- http://news.okezone.com/read/2016/05/23/337/1395992/aktivis-98-soeharto-tidak-layak-menjadi-pahlawan(diakses pada 28 Mei 2016 pukul 19.30 WIB)
- http://www.kontras.org/home/index.php?module=pers&id=2278(diakses pada 28 Mei 2016 pukul 19.44 WIB)
- http://www.kontras.org/home/index.php?module=pers&id=1161(diakses pada 28 Mei 2016 pukul 19.44 WIB)
- http://parent-education10.blogspot.co.id/2015/05/pro-dan-kontra-penobatan-soeharto.html(diakses pada 28 Mei 2016 pukul 19.50 WIB)
- http://nasional.kompas.com/read/2016/05/25/07220041/Kontras.Paparkan.10.Kasus.Pelanggaran.HAM.ya(diakses pada 28 Mei 2016 pukul 20.01 WIB)
- https://gogorbangsa.wordpress.com/2011/04/04/gaya-desain-grafis/(diakses pada 30 Mei 2016 pukul 09.00)
- https://nouveaugroup.wordpress.com/gaya-desain/(diakses pada 30 Mei 2016 pukul 09.32)
Artikel ini ditulis pada tanggal 30 Mei 2016 untuk memenuhi Tugas Matakuliah Tinjauan DKV Program Sarjana S1 Program Studi Desain Komunikasi Visual, Jurusan Desain, Fakultas Seni Rupa, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.