Mohon tunggu...
Politik

Menguak Makna Poster 'Tolak Soeharto sebagai Pahlawan Nasional'

30 Mei 2016   20:58 Diperbarui: 30 Mei 2016   21:24 466
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KontraS adalah organisasi yang bergerak untuk orang hilang dan tindak kekerasan. Sejak isu pemberian gelar pahlawan untuk Soeharto mencuat kembali, organisasi ini gencar memberitakan dan menyebar poster terkait penolakan terhadap wacana tersebut. Pemberitaan tersebut mereka sebar melalui laman facebook maupun website-nya. Sedikitnya ada dua poster bertajuk ‘Tolak Soeharto sebagai Pahlawan Nasional’ yang mereka share ke dunia maya dan mendapat berbagai respon dari para pengguna internet.

Poster yang pertama bergambar laut dan matahari dengan foto Soeharto yang setengah bagiannya tertutup tangan. Di gambar laut atau ombak terdapat tahun dan nama beberapa aktivis serta kejadian sepanjang Orde Baru. Ditambah tulisan ‘Janji Politik Memberi Gelar Pahlawan Kepada Alm. Soeharto adalah Upaya Melanggengkan Impunitas dan Menyempurnakan Kembalinya Orde Baru.’

Sedangkan poster kedua memakai foto Soeharto yang diedit sedemikian rupa dengan asap rokok yang bertuliskan kasus-kasus selama ia menjabat sebagai Presiden Indonesia. Di poster kedua ini, warna digunakan lebih kontras dan mencolok dibandingkan poster pertama, dengan paduan warna hitam, kuning dan merah.

Kedua poster tersebut digarap dengan tampilan yang simpel, dan cenderung tradisonal. Terlihat dari pemilihan warna yang minim dan mencolok tapi tetap mampu merebut perhatian masyarakat karena adanya point of interest dalam poster.

Pengertian dan Fungsi Poster

Poster yang digunakan KontraS ini lumayan menarik dan cukup untuk mengingatkan masyarakat akan kasus-kasus Orde Baru. Adapun pengertian singkat dari poster adalah media sosialisasi dan publikasi menggunakan kertas yang ditempel di dinding atau tempat-tempat tertentu untuk menyuarakan, mengajak dan mempengaruhi khalayak ramai akan maksud yang tercantum dalam poster.

Tujuan dibuatnya poster bisa bermacam-macam, misalnya untuk menginformasikan sesuatu, mengiklankan produk, melarang sesuatu, media propaganda dan lain sebagainya.

Makna dibalik Poster ‘Tolak Soeharto sebagai Pahlawan Nasional’

Sumber: Poster 1(kiri): https://1.bp.blogspot.com/-RPSE-oaIX50/V0Uwu7j2jJI/AAAAAAAAAf0/ao3zNZAxLd0uxzUEsqQPAnTY2WCxxVZ_gCLcB/s1600/soehrt.jpg Poster 2 (kanan): https://www.facebook.com/photo.php?fbid=10154196451658839&set=a.434151148838.209708.709028838&type=3&theater
Sumber: Poster 1(kiri): https://1.bp.blogspot.com/-RPSE-oaIX50/V0Uwu7j2jJI/AAAAAAAAAf0/ao3zNZAxLd0uxzUEsqQPAnTY2WCxxVZ_gCLcB/s1600/soehrt.jpg Poster 2 (kanan): https://www.facebook.com/photo.php?fbid=10154196451658839&set=a.434151148838.209708.709028838&type=3&theater

Kedua poster di atas termasuk poster propaganda, yang dalam hal ini bertujuan untuk menyadarkan serta mengingatkan rakyat Indonesia akan kasus-kasus Orde Baru serta memprovokasi masyarakat untuk kontra terhadap wacana pemerintah mengangkat Soeharto sebagai pahlawan nasional. Pembuat poster ini dengan cukup jelas dan tegas mengajak kita untuk menolak wacana pemerintah tersebut. Hal ini terlihat dari penggunaan tipografi yang tegak, gemuk dan tanpa kait yang memberikan kesan tegas ketika melihatnya. Sekali lagi, memberi makna bahwa si pembuat poster seolah kokoh dan yakin dengan apa yang ingin ia sampaikan dalam poster.

Dari sekilas melihat, poster yang disebar KontraS cukup menarik perhatian netizen karena jelas ada beberapa hal yang disampaikan oleh desainernya dalam poster ini. Di poster pertama misalnya, terdapat gambar ombak dan matahari dengan foto Soeharto yang setengah bagiannya tertutup tangan. Jika kita mengamati lebih detail, kita akan melihat angka-angka dan sederetan nama mengambang di ombak yang tergambar dalam poster.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun