Dengan mengadopsi pendekatan komunikasi terbuka, pasangan dapat menangkap permasalahan kecil sebelum meluas menjadi konflik yang lebih serius, memungkinkan mereka untuk membangun pemahaman yang lebih dalam dan memperkuat ikatan emosional.
- Konseling Perkawinan: Terlibat dalam sesi konseling perkawinan dengan seorang profesional merupakan langkah konstruktif untuk membantu pasangan menjelajahi akar masalah, meningkatkan keterampilan berkomunikasi, dan memperoleh wawasan yang mungkin sulit dicapai secara mandiri.Â
Proses ini membuka pintu bagi pemahaman yang lebih mendalam tentang kebutuhan dan harapan masing-masing, dengan harapan dapat memperbaiki dan memperkuat hubungan.
- Kesediaan untuk Berubah: Kedua belah pihak perlu menunjukkan keterbukaan untuk melakukan perubahan positif dalam perilaku atau pola pikir mereka. Kesediaan ini menjadi landasan untuk membangun kembali kepercayaan, meningkatkan kualitas hubungan, dan menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan bersama.
- Fokus pada Kesejahteraan Anak: Dalam konteks perceraian, perhatian khusus terhadap kesejahteraan anak menjadi imperatif. Melibatkan diri dalam diskusi dewasa dan rasional mengenai peran masing-masing dalam mendukung anak-anak dapat membantu mengurangi dampak negatif yang mungkin timbul. Dengan menempatkan kesejahteraan anak sebagai prioritas utama, pasangan dapat bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang stabil dan penuh dukungan bagi pertumbuhan mereka.
Disusun oleh Kelompok 1
Anggota Kelompok:
1. Hurin Fikriyyah 222121002
2. Aliffia Hati Cendani 222121012
3. Hafidh Ulya Ananda Putra 222121015
4. Anisa Fitri Rohimah 222121029
