Mohon tunggu...
Sindi Darmawan Prasetyo
Sindi Darmawan Prasetyo Mohon Tunggu... Freelancer - Pembaca yang ingin menulis

Menulis sedikit tapi bermanfaat, karena memberi inspirasi lebih penting dari sekedar menjadi viral

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Hukum Sabung Ayam dalam Bayaran Petinju Pro

20 Maret 2020   15:31 Diperbarui: 23 Maret 2020   12:25 720
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak sedikit petinju yang rela melepas sabuk juara versi badan tinju tertentu untuk bertarung dengan lawan dari badan tinju berbeda, dibanding menjalani mandatory fight. Idealnya setiap tahun ada penantang yang wajib dihadapi pemegang sabuk dalam mandatory fight.

Ada cerita ironis. Pada 1997, Mike Tyson melepas gelar juara kelas berat WBC karena ingin menantang juara WBA, Bruce Sheldon. Sehingga pada 7 Februari 1997 digelar pertarungan perebutan gelar juara kelas berat WBC yang lowong antara Lennox Lewis vs Oliver McCall.

Pertarungan berlangsung anti klimaks, karena sejak ronde ke empat McCall tidak melepas satu pun pukulan dan hanya menghindar. Pertarungan dihentikan wasit di tengah ronde ke lima, setelah McCall tetap tidak melawan dan menangis.

Ini sebenarnya menjadi pertarungan ke dua mereka, setelah pertarungan pertama di tahun 1994, McCall menang TKO pada ronde ke dua. Diduga McCall mengalami tekanan dan sebenarnya tidak ingin rematch. Tapi pertarungan itu dianggap menjual, dimana Lewis adalah penantang urutan pertama dan McCall adalah penantang urutan ke dua, mereka juga mantan pemegang sabuk.

Pada kejadian lain di tahun 2018. Petinju kelas berat Curtis Harper memilih meninggalkan lawannya Efe Ajagba di atas ring sesaat setelah bel dimulainya ronde pertama dibunyikan. Menurut jurnalis Premier Boxing, Jordan Hardy, Harper melakukannya sebagai protes atas rendahnya bayaran yang dia terima.

Petinju kadang harus menerima kontrak bertarung atas pertimbangan tim dan permintaan publik. Ini menunjukkan bahwa petinju tak ubahnya alat untuk menghasilkan uang. Saat mereka berpeluh di atas ring, ada pihak lain yang mendapat uang lebih banyak di luar ring.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun