Mohon tunggu...
Simplisius Ngaja
Simplisius Ngaja Mohon Tunggu... Jurnalis - Epozth ngaja

Epozth ngaja

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Orang Muda dan Pola Pemahaman

1 November 2020   17:02 Diperbarui: 1 November 2020   17:14 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejarah dunia adalah sejarah kaum muda. Jika generasi muda mati rasa maka matilah sejarah suatu bangsa. Peran orang muda dalam suatu bangsa adalah sebuah keniscayaan. Orang muda adalah aset bangsa. Negara mencatat bahwa kiprah kaum muda memiliki peran yang signifikan dalam suatu demokratisasi bangsa. 

Mencermati demokratisasi saat ini masih jauh dari panggang api. Memperjuangkan kesejahteraan masyarakat menjadi tujuan mulia dari negara demokrasi. Sejarah perjuangan generasi muda kita dapat melihat pada peristiwa sumpah pemuda 1928, peristiwa rengasdengklok 1945 dan rezim sejarah yang berhasil melengserkan kekuasaan diktator,otoriter,dan arogansi yaitu gerakan reformasi 1998.

Reformasi 1998  merupakan contoh gerakan orang muda yang berdampak positif bagi demokrasi suatu bangsa. Perjuangan ini merupakan pertaruhan militansi generasi muda dalam mengambil posisi sebagai alternatif solusi ditengah kebisuan sosial serta eksistensi suatu bangsa. Berdasarkan sejarah diatas bahwa kemerdekaan bangsa ini merupakan hasil perjuangan generasi muda dan juga menjadi inspirasi bagi generasi muda masa kini. 

Perjuangan generasi muda masa lalu telah dibekukan oleh generasi muda saat ini. Yang menjadi pertanyaan refleksi buat kita sebagai generasi muda adalah apakah kita sudah memperjuangkan hak-hak masyarakat yang ditindas oleh kaum kapitalis ??   Generasi muda saat ini tenggelam dalam euforia serta tidak mampu memaknai perannya sebagai agen of change dan agen of control.

Realita yang terjadi hari ini generasi muda sering dihadapkan dengan berbagai tuntutan modernisme global yang menyeret kaum muda dalam berbagai macam perkembangan yang tidak menguntungkan. .  Begitu banyak persoalan yang terjadi oleh kaum muda masa kini diantara tawuran, mabuk-mabukan, hamil diluar nikah dan lain sebagainya. 

Tawuran pesona modernisme global yang berwajah ganda dengan plus-minusnya membuat para kaum muda mengalami erosi kekebalan moral dan eksistensi idealisme, sehingga membuat publik cenderung memposisikan kaum muda masa kini digaris hitam (black line). Berkaitan dengan penilaian dangkal yang seakan mendeskreditkan ini merupakan salah satu bahan refleksi bagi generasi muda saat ini.

Penerapan pendidikan

Generasi muda saat ini kehilangan jati diri dan saya ibaratkan seperti pohon yang  ditanam di lahan yang buruk, akan sukar baginya untuk tumbuh. Akar-akarnya harus berjuang jauh kedalam tanah untuk mencari air dan makanannya agar bisa tumbuh dengan subur.

Begitu pula dengan generasi muda saat ini bahwa orientasi pemikirannya lebih mengarah hal yang hura-hura. Oleh karenanya orientasi pemahaman serta pengembangan sumber daya generasi muda perlu ditingkatkan. Berdasarkan realita hari ini bahwa Pendidikan kita selama ini lebih banyak mengisi pikiran ketimbang  mengajarkan berpikir. Walhasil, murid-murid kita jadi lemah penalarannya.  

Inilah inti persoalan Sumber Daya Manusia (SDM). Ini pula masalah utama bangsa dalam menyongsong masa depan. Meski berpikir bukanlah representasi keseluruhan dari kemanusiaan, kekuatan jiwa terletak pada kemampuan berpikir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun