Mohon tunggu...
Simon Sutono
Simon Sutono Mohon Tunggu... Guru - Impian bekaskan jejak untuk sua Sang Pemberi Asa

Nada impian Rajut kata bermakna Mengasah rasa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Lala

18 Februari 2021   22:42 Diperbarui: 18 Februari 2021   22:52 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

         "Four more days we have. It's more than enough for you to practice. Show me you are serious."

***

In the stillness of the morning,

while the world was still asleep,

the sun was hidden under cover

and silence was strong and deep.

I whispered a short prayer

with just a few choice words.

God was there in the silence,

and I knew my prayer was heard.*

            Alunan puisi yang dibawakan Lala melelehkan perasaanku.  Pandanganku mengabur. Bukan semata karena penghayatan puisi anak gadis yang sedang berlutut dengan selendang hitam menutup kepala, tapi juga trophy juara 1 di lantai di depan Lala yang ia bawa dari pertandingan. Ingin menunjukkan tampilan terbaiknya menyabet piala, Lala meminta aku yang tidak bisa datang menyaksikan perlombaan untuk menonton penampilannya.   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun