Mohon tunggu...
Simon Sutono
Simon Sutono Mohon Tunggu... Guru - Impian bekaskan jejak untuk sua Sang Pemberi Asa

Nada impian Rajut kata bermakna Mengasah rasa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Lala

18 Februari 2021   22:42 Diperbarui: 18 Februari 2021   22:52 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

           "Sudah berapa kali ikut lomba?" tanyaku pada Lala.

          "Lumayan," jawabnya enteng

          "Lumayan apa?" kataku mulai gusar. "Pertanyaannya berapa kali?" tegasku

          "Hmm.. tiga kali." Ia menjawab dengan lebih serius. Mungkin melihat gelagatku.

          "Hasilnya?" tanyaku tajam. Gadis itu menghindari tatapanku.  Perlahan dia menggelengkan kepalanya. 

          "Look! Lala, look at me!" pintaku. Lala menengadah. 

          Aku mencondongkan badanku yang semula bersandar di rak buku.

         "You have something that others don't have." Aku menatapnya. "English," lanjutku. 

         "Itulah alasannya Bapak  pilih kamu. Bapak percaya kamu pasti bisa!"

         "Kenyataannya saya tidak sebagus Candy," gumamnya.

         "Who's talking about Candy? We are talking about you!" kataku meninggi. "Ok-lah sebelumnya kamu ikut lomba kategori yang sama dengan dia. Tapi yang sekarang lain! Kamu tidak bisa bandingkan. Dia pidato kamu puisi."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun