Mohon tunggu...
Simon Boyke Sinaga
Simon Boyke Sinaga Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Suka Keindahan Masy. Nelayan, Pesisir & Pulau2 Kecil | Underwater Foto/Video | SSI Instructor | Doctor of Philosophy in Environmental Management

Senang dengan dunia photographer, dengan objek kehidupan masyarakat pesisir dan laut sesuai dengan bidang pekerjaan yang ditekuni di bidang kelautan dan perikanan Jakarta. Sebagai instruktur selam di SSI juga menekuni underwater foto/videographer. Setelah menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta sebagai Sarjana Perikanan melanjutkan ke Pascasarjana Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan IPB, dan menyelesaikan Doktor Management Lingkungan di UNJ.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

"Memori Harus Kembali" (Cerpen)

3 Juni 2016   10:47 Diperbarui: 3 Juni 2016   12:02 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

sebuah suara keluar dari JoLo yang merupakan suara Yobel.

“Kau pasti mengira mengapa aku bisa tahu apa yang terjadi diantara kau dan Joseph sekarang.

Aku ada disana. Pria ganteng yang sedang menggunakan teropong dan duduk di kapal nelayan.” jelas Yobel.

Lolitha melihat ke arah kapal nelayan yang terletak jauh dari dia, dan ia berkata dengan suara yang agak pelan,

“Apaan sih pakai pria ganteng segala!”

“Ada apa? Kau mengatakan sesuatu?” tiba-tiba Joseph bertanya kepada Lolitha.

“Nggak, aku hanya bergumam indahnya pantai dipagi hari.”

Lolitha berbohong agar tidak ketahuan.

“Sebaiknya kau tidak mengomentariku Lolitha.” ucap Yobel lewat JoLo.

“Rencana A, suruh dia main gitar yang ada di bawah pohon kelapa itu.” jelas Yobel. “Joseph, indahnya pagi hari ini apabila ada alunan musik. Apalagi musik gitar. Bisakah kau memainkannya untukku?” bujuk Lolitha.

“Maaf, aku tidak bisa main gitar. Memegang gitar saja tidak pernah.” “Cobalah.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun