Mohon tunggu...
Silvyy Qurrota
Silvyy Qurrota Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sastra Indonesia Universitas Padjadjaran

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tumbuh Bersama Sisi Lain dalam Diri pada Sajak "Dalam Diriku" Karya Sapardi Djoko Damono

29 Juni 2024   21:30 Diperbarui: 29 Juni 2024   21:46 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(1980)

Pada tulisan puisi berjudul “Dalam Diriku” dalam buku Sepilihan Sajak: Hujan Bulan Juni, Sapardi Djoko penggalan lirik lagu The Beatles berjudul “Because”. Secara umum, isi dari lirik lagu tersebut adalah emosional akan keindahan alam yang terpampang nyata dipenglihatan. Namun dari penggalan lirik tersebut, penulis merasakan adanya keselarasan dengan puisi “Dalam Diriku” yang dimaknai sebagai berikut:

Because the sky is blue

It makes me cry

Arti dari lirik di atas tersebut adalah “karena langit berwarna biru, itu membuatku menangis”. Hal ini menunjukkan bagaimana menghadapi realitas yang ada (digambarkan dengan langit berwarna biru) dan perasaan emosi menangis. Hal ini juga dapat dimaknai serta disangkut pautkan dengan puisi berjudul “Dalam Diriku” sebagai seseorang yang tak sanggup untuk menghadapi realita yang ada untuk beranjak dari sifatnya yang remaja menuju dewasa bersama sisi lain, sisi lain ini membawa pemikiran-pemikiran tertentu yang kadang membuat posisi kita akan bersemangat, pun di sisi lain membuat kita merasa cemas untuk menghadapi kenyataan yang ada.

dalam diriku mengalir sungai panjang,

Dua kata pertama dalam pembukaan puisi adalah kata dalam diriku yang berarti sesuatu yang tak ditunjukkan secara fisik, hanya dapat dirasakan secara batin, yaitu sungai panjang yang berarti sesuatu yang mengalir dalam volume besar (seperti peredaran darah besar) secara alamiah terus menerus tanpa henti mengalir dalam diri.

Kata sungai yang panjang juga dapat diartikan sebagai perjalanan hidup tokoh berusaha untuk mencari jati diri yang selama ini belum ia temukan di dalam dirinya sendiri, karena pada dasarnya penulis memaknai puisi ini secara umum sebagai puisi yang menceritakan kisah seorang remaja yang tengah mengenali dirinya sendiri; mencari jati diri, dan berkembang menuju tahap yang lebih dewasa.

darah namanya;

Sesuatu yang mengalir dengan volume besar secara ilmiah dan terus menerus mengalir tanpa henti adalah perkembangan diri (kehidupan, perjuangan, pengorbanan jiwa). Seperti yang kita ketahui bahwa peredaran darah untuk mengalir ke seluruh tubuh dimulai dari jantung (bilik kiri) ke aorta lalu pembuluh nadi, pembuluh kapiler, pembuluh balik atas dan pembuluh balik bawah, dan kembali ke jantung (serambi kanan). Sistem peredaran darah tersebut dapat kita maknai sebagai sesuatu yang mengalir dan lekat pada diri, akan terus berputar dan mengalir terus menerus. Hal ini membuktikan bahwa yang mengalir terus menerus dan melekat dengan darah adalah kehidupan, perkembangan, dan pengorbanan jiwa. Darah juga merupakan benda cair yang akan mengikuti bentuk tempat, sehingga apapun yang terkandung dalam darah akan memenuhi tempat yang ditempati atau ditempati tanpa adanya jarak sedikitpun layaknya butiran gula, nasi, ataupun garam.

dalam diriku menggenang telaga darah

Pada larik ketiga ini, kata menggenang telaga berarti ruang untuk berkumpul. Ruang ini yang menjadi penggerak perkembangan dan tempat titik perkumpulan dari sesuatu yang terus mengalir dalam tubuh. Ruang menyatukan tekad di dalam diri dan digerakkan oleh sesuatu yang akan merealisasikan tekad tersebut agar kehidupan terus berjalan dan berkembang lebih baik dari kehidupan sebelumnya. Kata dalam diriku pada larik ini pun masih memaknai sesuatu yang tidak ditunjukkan secara intens dan hanya dapat dirasakan oleh diri sendiri.

sukma namanya;

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun