"Suara kalian lo keras banget. Tapi gak papa sih sebenarnya aku emang hanya butuh tidur sebentar karena mau ngerjain kerjaan juga" ujarnya.
Setelah Hanafi menjelaskan, aku dan teman-teman minta maaf karena sudah mengganggu waktu tidurnya. Tetapi setelah itu Hanafi tidak langsung pergi, dia malah duduk di samping ku dan ikut ngobrol dengan teman-teman lainnya yang ada di ruang tamu, dia sharing banyak hal tentang pengalamannya dan cerita-cerita lainnya. Dari situ juga aku baru tau kalo ternyata dia seorang kontributor Penulis di salah satu platform digital.
"Emang boleh ya se Masya Allah itu" ucapku dalam hati yang tak henti-henti nya merasa kagum kepada Hanafi.
Malam semakin larut, satu persatu dari kita sudah mulai merasa kantuk. Akhirnya kami pergi ke kamar kami masing-masing dan beristirahat. Karena ke esokan harinya kita harus mulai mengerjakan program kerja.
Pagi harinya setelah sholat subuh, aku membuka ponsel dan ada nomer tidak dikenal mengirimkan pesan kepadaku dengan kalimat
"Haloo" tulis pesan nya.
Setelah aku cek ternyata kita berada dalam satu grup WhatsApp yang sama, yaitu kelompok KKN. Usut punya usut ternyata nama kontaknya tertera bahwa itu adalah Hanafi. Saat semua berkumpul untuk sarapan aku memastikan bertanya kepada Hanafi.
"Tadi kamu WA aku kah?" tanya ku untuk memastikan ke Hanafi.
"Eh iya, tadi aku WA kamu. Aku mau tanya, kirain kamu belum tidur ternyata udah ceklis satu aja WA kamu." Jawabnya.
Dengan penuh penasaran akhirnya aku tanya balik lah apa yang ingin dia tanyakan tadi.
"Iya, udah tidur itu. Kirain pas tadi kamu balik ke kamar langsung tidur lagi. Emang kamu mau tanya apa?" tanyaku kepada Hanafi.