“Sinta, apa yang terjadi?” tanya sang pria setelah membuka mata. Wanita bernama Sinta itu mengerutkan keningnya.
“Memangnya apa yang terjadi?” tanya wanita itu balik.
“Akh, sudahlah lupakan saja!” Sinta hanya mengangguk.
“Lalu apa yang kau lakukan di sini? Bukankah kau bilang akan pergi ke rumah ibumu, atau ... kau berubah pikiran dan membatalkan perceraian kita?” tanya Ardi
Sinta hanya menggeleng, dia tak mengatakan sepatah kata pun. Wanita itu memilih berjalan meninggalkan Ardi, sedangkan Ardi, dia hanya mengekorinya.
Sinta saat ini tengah sibuk membongkar lemari yang ada di kamarnya, memilah baju dan memasukkannya ke dalam tas.
"Lebih baik kau jual saja salah satu ginjalmu jika kau ingin aku membatalkan perceraian kita. Setidaknya hasil penjualan itu bisa untuk biaya makan selama setahun untukku," ucap Sinta sebelum pergi meninggalkan rumah Ardi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H