Harganya sangat murah. Cuma seribuan. Saya pun memesan, lengkap dengan es. Minum es di cuaca panas, lengkap sudah nikmatnya.
Namun, itu tidak berlangsung lama. Malamnya tenggorokan saya sakit. Seperti banyak duri di dalamnya. Badan juga demam. Setelah tiga hari tak kunjung membaik, saya pun ke dokter.Â
Dokter menyatakan saya terkena radang tenggorokan. Saya pun harus merogoh kocek sebesar 300 ribu untuk menebus obat-obatan. Harga yang cukup mahal bagi saya. Karena es seharga 1.000 saya harus membeli obat seharga 300 kali lipatnya hehehe. Â Hikmahnya, saya kapok jajan minuman manis.
Â
Ingat Motivasi Awal
Saya kagum pada seorang teman yang bilang alasannya mengurangi konsumsi gula dan garam. Tentu ditambah olahraga teratur. Menurutnya, ia ingin selalu sehat supaya bisa mendampingi suami dan anak-anaknya.
Ada juga yang menabung sehat supaya saat naik haji nanti (estimasi umur 60 tahun) ia bisa lancar mengikuti semua rangkaian ibadahnya. Keren, kan?
Ingat Pesan/Postingan Menggugah
Saya tidak tahu siapa pemilik asli kata-kata ini. Saya mendengarnya dari seorang teman. Kata-katanya kurang lebih seperti ini.
Kita seringkali berusaha tidak zalim terhadap orang lain. Namun, seringkali kita lupa bahwa kita sering  zalim pada diri sendiri.  Dengan makan dan minum minuman "sampah."
 Aduh, mendengarnya cukup membuat hati saya makjlebb! Bener banget!