Mohon tunggu...
Silvie Mariana
Silvie Mariana Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

Penulis buku 30 Suplemen Menulis untuk Guru Penulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Renungan untuk Guru di Hari Guru: Mengapa Harus Kurikulum Merdeka?

27 November 2023   22:00 Diperbarui: 3 Desember 2023   05:13 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

/Sentuhlah dia tepat di hatimu.  Dia kan jadi milikmu selamanya.  Rahasia Perempuan by Ari Lasso/

Artikel ini merupakan tugas Pembatik level 1 tahun 2023.  Izin berbagi, ya!

Mengapa kurikulum harus berganti?  Tentu ini menjadi pertanyaan banyak orang.

Mau tahu jawabannya?  Jawabnya karena kurikulum itu harus fleskibel mengikuti perkembangan zaman.  Demikian kata Bapak Zulkifli  Anas, Plt. Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran.

Tak jarang orang melontarkan pendapat, "Ganti menteri, ganti kurikulum! "

Pernyataan ini pun dibantah oleh Pak Zul. Menurut beliau, pergantian menteri sudah 40 kali.  Tetapi kurikulum baru berganti 12 kali.  

Jadi, pendapat itu tidak sepenuhnya benar. Yang terpenting adalah masyarakatnya tidak anti perubahan.

Hal pertama yang masyarakat harus ketahui dalam pergantian kurikulum adalah, apa yang tetap dan apa yang perlu diganti.  Hal yang tetap adalah teori-teori.  Yang perlu diganti adalah cara mengolah sesuai perkembangan zaman.  Bagaimana krikulum bisa memfasilitasi anak untuk mengasah kemampuan berpikir, mengolah informasi, dan mempersiapkan masa depannya. 

Kurikulum sebagai alat untuk mempersiapkan masa depan anak agar lebih baik.  Tujuan pergantian kkurikulum ini untuk memberikan layanan kepada anak agar apa yang kita berikan dalam dunia pendidikan ini sejalan dengan kebutuhan anak di masa depan.

Dalam mengatasi krisis pembelajaran di Indonesia, kurikulum merdeka mendukung pemulihan reformasi pembelajaran di Indonesia dengan cara mengutamakan kemampuan anak.

Kurikulum Merdeka dengan konsep teaching at the right level, yaitu memberikan pembelajaran yang sesuai dengan capaian kemampuan anak.  Hal ini akan mendorong guru untuk memberikan layanan sesuai kemampuan anak.

Guru tidak menuntuk setiap anak mencapai kemampuan di level yang sama.  Kurikulum Merdeka memberikan layanan kepada guru agar setiap anak tumbuh dan berkembang sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.  Diharapkan learning loss yang ternyata sudah terjadi jauh sebelum pandemi, dapat teratasi.

Untuk mewujudkannya, perlu kreativitas guru.  Adakan kolaborasi antarmurid, bukan  pembagian kelas secara eksklusif. Kurikulum Merdeka justru mendorong adanya pembelajaran berdiferensiasi agar murid bisa berkolaborasi.

Dalam penerapan Kurikulum Merdeka, dilakukan studi untuk melakukan krisis-krisis pembelajaran di Indonesia terutama dengan cara mengecek testimoni ke sekolah-sekolah mandiri.  Penelusuran ini telah menunjukkan indikasi adanya pengurangan dampak dari ketertinggalan belajar.

Dalam pelaksanaan kurikulum, pemerintah memberikan 3 opsi bagi satuan pendidikan di tahun ajaran baru.  Opsi tersebut adalah

  • Kurikulum 2013 secara utuh boleh diterapkan
  • Kurikulum 2013 yang disederhanakan di masa darurat juga boleh dilaksanakan, dan
  • Kurikulum Merdeka sebagai pilihan.

Dalam pelaksanaan Kurikulum Merdeka sendiri terdapat 3 pilihan.

  • Mandiri belajar.  Kurikulum 2013 diterapkan dengan menampilkan sebagian Kurikulum Merdeka
  • Mandiri Berubah.  Menggunakan Kurikulum Merdeka dan perangkatnya di Platform Merdeka Mengajar
  • Mandiri Berbagi.  Sekolah mengembangkan sendiri perangkatnya.

Dalam pelaksanaanya, setiap satuan pendidikan tidak diharuskan untuk menerapkan Kurikulum Merdeka.  Justru, guru diberi pilihan untuk mempelajarinya terlebih dahulu.

Selain itu, tiap satuan pendidikan tidak harus memiliki saran dan prasarana yang lengkap/memadai dalam menerapkan Kurikulum Merdeka  Kreativitas justru akan muncul dari keterbatasan ini.

Kurikulum Merdeka diracang untuk diterapkan di sekolah sesederhana atau seminim mungkin  Hal ini karena kita memberikan pelayanan kepada anak supaya tumbuh dan berkembang pola pikirnya. Perubahan dalam Kurikulum Merdeka lebih kepada perubahan pola pikir transformasi budaya belajar dan meningkatkan kualitas hubungan batin antara guru dan siswa.

Jika ingin menerapkan Kurikulum Merdeka, satuan pendidik harus (1) siap belajar tentang permasalahan yang ada, dan (2) mempelajari kebijakan-kebijakan kurikulum di kurikulum.kemdikbud.go.id.  Jadi, yang paling utama adalah siapkan diri kita untuk berubah.

Kita tahu, orang tua memiliki peran penting dalam menyukseskan pelaksanaan kurikulum.  Untuk itu orang tua perlu mengerti sepenuhnya bahwa anak itu memiliki potensi yang berbeda-beda.  Hal ini sesuai dengan prinsip Ki Hajar Dewantara.

Orang tua sebaiknya lebih peduli pada kemampuan anak, daripada nilai.  Pastikan anak bahagia.  Jika ia bahagia, maka dia bisa mengekspresikan semua kekuatan di dirinya sesulit apapun kontennya.  Dia akan berusaha karena dia berusaha.  Kebahagiaan akan menciptakan kecerdasan.  Jadi, bahagia dulu, baru cerdas. 

Mengapa anak suka main game?  Jawabannya karena game berisi tantangan.  Anak-anak suka tantangan.  Ketika anak bahagia, ia akan senang menikmati tantangan dan tidak terbebani oleh pembelajaran.

Dalam implementasi Kurikulum Merdeka, pemerintah lebih menekankan pada munculnya komunitas-komunitas belajar di masing-masing satuan pembelajaran di daerah.  Hal ini dilengkapi dengan adanya Platform Merdeka Mengajar.

Dalam upayanya ini, pemerintah berharap implementasi Kurikulum Merdeka dapat memerdekakan semua pihak. 

Untuk itu guru diharapkan dapat merdeka dengan segala kreativitasnya  dalam mengembangkan pembelajaran sesuai kebutuhan anak.  Guru harus mampu memberikan pelayanan sepenuhnya kepada anak sesuai apa yang dibutuhkan anak sehingga anak memiliki ruang seluas-luasnya untuk mengenali potensi diri dan jati dirinya sejak dini.

Dunia pendidikan merupakan dunia anak.  Ikhlaskan hati guru untuk masuk ke dalam dunia anak yang sekarang. 

Guru dan murid merupakan 2 sejoli yang tidak dapat dipisahkan.  Agar dapat menjadi sahabat siswa, guru harus ikhlas dalam mendidik.  Munculkan kesadaran bahwa anak didik itu Tuhan hadirkan sebagai jalan kita untuk melipatgandakan amal ibadah kita.  Guru merupakan profesi sekaligus ladang amal.

Jadi, mari sentuh hati anak-anak kita, agar kita punya tempat di hati mereka.  Jadikan mereka anak-anak bahagia, karena bahagia itu mencerdaskan.

Selamat berkreativitas dalam mengajar dan mendidik sepenuh hati untuk melejitkan potensi anak dengan Kurikulum Merdeka! 

(Sumber: Siniar Sapa Pendidikan Indonesia "Kurikulum Merdeka: Relevan, Medalam, dan Menyenangkan")

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun