Kurikulum Merdeka dengan konsep teaching at the right level, yaitu memberikan pembelajaran yang sesuai dengan capaian kemampuan anak. Â Hal ini akan mendorong guru untuk memberikan layanan sesuai kemampuan anak.
Guru tidak menuntuk setiap anak mencapai kemampuan di level yang sama. Â Kurikulum Merdeka memberikan layanan kepada guru agar setiap anak tumbuh dan berkembang sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Â Diharapkan learning loss yang ternyata sudah terjadi jauh sebelum pandemi, dapat teratasi.
Untuk mewujudkannya, perlu kreativitas guru.  Adakan kolaborasi antarmurid, bukan  pembagian kelas secara eksklusif. Kurikulum Merdeka justru mendorong adanya pembelajaran berdiferensiasi agar murid bisa berkolaborasi.
Dalam penerapan Kurikulum Merdeka, dilakukan studi untuk melakukan krisis-krisis pembelajaran di Indonesia terutama dengan cara mengecek testimoni ke sekolah-sekolah mandiri. Â Penelusuran ini telah menunjukkan indikasi adanya pengurangan dampak dari ketertinggalan belajar.
Dalam pelaksanaan kurikulum, pemerintah memberikan 3 opsi bagi satuan pendidikan di tahun ajaran baru. Â Opsi tersebut adalah
- Kurikulum 2013 secara utuh boleh diterapkan
- Kurikulum 2013 yang disederhanakan di masa darurat juga boleh dilaksanakan, dan
- Kurikulum Merdeka sebagai pilihan.
Dalam pelaksanaan Kurikulum Merdeka sendiri terdapat 3 pilihan.
- Mandiri belajar. Â Kurikulum 2013 diterapkan dengan menampilkan sebagian Kurikulum Merdeka
- Mandiri Berubah. Â Menggunakan Kurikulum Merdeka dan perangkatnya di Platform Merdeka Mengajar
- Mandiri Berbagi. Â Sekolah mengembangkan sendiri perangkatnya.
Dalam pelaksanaanya, setiap satuan pendidikan tidak diharuskan untuk menerapkan Kurikulum Merdeka. Â Justru, guru diberi pilihan untuk mempelajarinya terlebih dahulu.
Selain itu, tiap satuan pendidikan tidak harus memiliki saran dan prasarana yang lengkap/memadai dalam menerapkan Kurikulum Merdeka  Kreativitas justru akan muncul dari keterbatasan ini.
Kurikulum Merdeka diracang untuk diterapkan di sekolah sesederhana atau seminim mungkin  Hal ini karena kita memberikan pelayanan kepada anak supaya tumbuh dan berkembang pola pikirnya. Perubahan dalam Kurikulum Merdeka lebih kepada perubahan pola pikir transformasi budaya belajar dan meningkatkan kualitas hubungan batin antara guru dan siswa.
Jika ingin menerapkan Kurikulum Merdeka, satuan pendidik harus (1) siap belajar tentang permasalahan yang ada, dan (2) mempelajari kebijakan-kebijakan kurikulum di kurikulum.kemdikbud.go.id. Â Jadi, yang paling utama adalah siapkan diri kita untuk berubah.
Kita tahu, orang tua memiliki peran penting dalam menyukseskan pelaksanaan kurikulum. Â Untuk itu orang tua perlu mengerti sepenuhnya bahwa anak itu memiliki potensi yang berbeda-beda. Â Hal ini sesuai dengan prinsip Ki Hajar Dewantara.