Selain puisi lama, ada puisi baru. Â Puisi baru memiliki ciri-ciri nama pengarang yang jelas, disajikan secara lisan maupun tertulis, serta tidak terikat aturan rima, jumlah baris, dan suku kata.
Mari kita simak sebuah puisi indah yang kita kenal baik. Â "Sajadah Panjang," sebuah puisi yang dapat menjadi pengingat kita untuk berefleksi sebagai hamba Allah.Â
Sajadah Panjang
Taufiq Ismail
Ada sajadah panjang terbentang
Dari kaki buaian
Sampai ke tepi kuburan hamba
Kuburan hamba bila mati
Ada sajadah panjang terbentang
Hamba tunduk dan sujud
Di atas sajadah yang panjang ini
Diselingi sekedar interupsi
Mencari rezeki, mencari ilmu
Mengukur jalanan seharian
Begitu terdengar suara azan
Kembali tersungkur hamba
Ada sajadah panjang terbentang
Hamba tunduk dan rukuk
Hamba sujud dan tak lepas kening hamba
Mengingat Dikau
Sepenuhnya
***
Setiap orang dapat menulis puisi. Â Untuk para pemula, Ibu E. Hasanah memberikan motivasi untuk jangan pernah ragu dalam menulis puisi karena setiap orang dapat menulis puisi berdasarkan emosi pribadi.
Jadi, mari mulai merilis emosi lewat puisi. Selamat berselancar dengan imajinasi dan kata-kata lewat puisi!