Mohon tunggu...
Silvie Mariana
Silvie Mariana Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

Penulis buku 30 Suplemen Menulis untuk Guru Penulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Merilis Emosi lewat Puisi

6 Agustus 2023   04:34 Diperbarui: 6 Agustus 2023   08:26 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: KBMN PGRI Gel.29 Menulis Puisi, Narasumber Dr. Hj. E. Nurhasanah, M.Pd.

Selain puisi lama, ada puisi baru.  Puisi baru memiliki ciri-ciri nama pengarang yang jelas, disajikan secara lisan maupun tertulis, serta tidak terikat aturan rima, jumlah baris, dan suku kata.

Mari kita simak sebuah puisi indah yang kita kenal baik.  "Sajadah Panjang," sebuah puisi yang dapat menjadi pengingat kita untuk berefleksi sebagai hamba Allah. 

Sajadah Panjang

Taufiq Ismail

Ada sajadah panjang terbentang
Dari kaki buaian
Sampai ke tepi kuburan hamba
Kuburan hamba bila mati

Ada sajadah panjang terbentang
Hamba tunduk dan sujud
Di atas sajadah yang panjang ini
Diselingi sekedar interupsi

Mencari rezeki, mencari ilmu
Mengukur jalanan seharian
Begitu terdengar suara azan
Kembali tersungkur hamba

Ada sajadah panjang terbentang
Hamba tunduk dan rukuk
Hamba sujud dan tak lepas kening hamba
Mengingat Dikau
Sepenuhnya

***

Setiap orang dapat menulis puisi.  Untuk para pemula, Ibu E. Hasanah memberikan motivasi untuk jangan pernah ragu dalam menulis puisi karena setiap orang dapat menulis puisi berdasarkan emosi pribadi.

Jadi, mari mulai merilis emosi lewat puisi. Selamat berselancar dengan imajinasi dan kata-kata lewat puisi!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun