"Senang hati kenyang perut. Â Habis santap semangkuk gulai. Â Jangan kamu bikin takut. Â Lihat tugasku belum selesai, " jawabku sekenanya.
Meskipun awalnya Joni bingung, akhirnya ia tertawa juga mendengar jawabanku. Â Ia pun segera berlalu.
Oke, mari lanjut mengetik, ujarku dalam hati.
Sekarang ciri-ciri pantun.Â
- Satu bait terdiri atas empat baris
- Satu baris terdiri atas empat sampai lima kata.Â
- Satu baris terdiri atas delapan sampai dua belas suku kata
- Bersajak a-b-a-b
- Baris pertama dan kedua disebut sampiran atau pembayang
- Baris ketiga dan keempat disebut isi atau maksud
Aku lalu mengamati bagian yang paling menarik menurutku: Cara Mudah Membuat Pantun.
- Pahami terlebih dahulu ciri-ciri pantun dengan baik.
- Kuasai perbendaharaan kata. Perbendaharaan kata bermanfaat agar rima bisa sama, karena sejatinya pantun menonjolkan keindahan kata. Â Kita bisa mencari perbendaharaan kata di kuncitts.com
- Dalam memilih kata untuk rima, usahakan minimal cari dua atau tiga huruf akhir yang sama bunyinya.
- Buat baris ketiga dan keempat terlebih dahulu
- Usahakan menghindari penggunaan nama merk dagang dan nama orang
Hmm, menarik sekali pantun itu.  tak heran orang suka menggunakannya dalam berbagai suasana.
Aku jadi teringat sebuah maskapai penerbangan yang pramugari/pramugaranya suka berpantun menghibur penumpang.Â
 Hihiihihi....
Hah? Aku terkesiap.  Ada yang tertawa.  Apa aku tidak salah dengar?
Hihihihi....
Nah, benar kan ada suara tertawa! Â Lalu tak lama tercium bau wangi. Â