Mohon tunggu...
Silvia PutriYandra
Silvia PutriYandra Mohon Tunggu... Lainnya - seorang mahasiswa pendidikan guru sekolah dasar

menyukai membaca novel, learning languange

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gerakan Membaca Dongeng dengan Metode Fun Learning Dapat Meningkatkan Semangat Membaca Anak di Kelurahan Setiawargi

27 Juli 2022   09:10 Diperbarui: 3 Agustus 2022   13:26 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

foto bersama tim membaca mendongeng dan perwakilan anak-anak yang telah ikut serta (Dokpri)
foto bersama tim membaca mendongeng dan perwakilan anak-anak yang telah ikut serta (Dokpri)

Dan Perkembangan bahasa pada anak usia dini merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif anak. Semakin anak tumbuh dan berkembang serta mulai mampu memahami lingkungan maka perkembangan bahasa pun semakin berkembang dari tingkat yang sederhana menuju tingkat yang paling kompleks. 

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh saya sendiri, maka diperlukan metode yang cocok atau sesuai dengan permasalahan yang terjadi yaitu membaca dan mendongeng dengan metode fun learning Pemberian dongeng terhadap kemampuan bahasa sangat erat kaitannya, karena dengan pemberian dongeng anak mendapatkan pengetahuan dengan melalui proses asimilasi yaitu anak mengevaluasi dan mencoba memahami informasi baru, berdasarkan pengetahuan dunia yang sudah dimiliki. 

Gerakan membaca dan mendongeng ini menjadi menyenangkan jika dilakukan dengan bahagia dan sesuai dengan kebutuhan yang dimiliki, fun learning menjadi salah satu metode yang menyenangkan bagi anak-anak di usia dini. sehingga ia dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari- harinya. Ini akan berpengaruh pada mudah tidaknya anak diterima oleh masyarakat sekitarnya dalam hal bersosialisasi.

Jika hal ini tidak bisa tercapai, maka pesan moral yang akan disampaikan ‟orang tua‟ kepada anak menjadi terhambat. Pengembangan nilai moral untuk anak usia dini ini bisa dilakukan di dalam tiga tri pusat pendidikan yang ada, yaitu keluarga, sekolahh dan masyarakat. Hingga akhirnya anak-anak menjadi semangat membaca dikarenakan bervariasinya gambar dan tulisan dalam buku dongeng tersebut. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun