Penulis        : Silvia Putri Yandra (1909285)
Kelompok     : 171
Program studi  : PGSD
Fakultas        : Kampus Daerah Tasikmalaya
DPL Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â : Muhammad Rijal Wahid Muharram, S.Pd., M.Pd.
Gerakan membaca dongeng, diadakan oleh program taman baca masyarakat (TBM) dengan judul pojok mendongeng oleh kelompok 2 KKN 171 yang berasal dari Mahasiswa, Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya, pada sabtu (23/07/2022) yang dimulai pada jam 13.00 di kelurahan Setiawargi, Tasikmalaya Jawa  Barat.Â
Program TBM atau dengan judul pojok sajuta ini diadakan guna untuk mengubah pandangan masyarakat terhadap anak-anak mengenai pentingnya pendidikan belajar sampai akhir hayat.Â
Namun yang perlu digaris bawahi bahwa saya akan membahas lebih dalam mengenai salah satu program yang menurut saya menarik , yaitu gerakan membaca mendongeng, sebab pada membaca dongeng, ini termasuk program taman baca masyarakat yang dibuat dengan beberapa program lainnya, namun dikarenakan terbatas nya kesediaan tempat dan waktu dalam membuat taman baca masyarakat, akhirnya kelompok 2 kkn 171 yang mendapatkan program taman baca masyarakat, ini merealisasikan program tersebut pada satu hari penuh, dengan judul acara pada program tersebut yaitu "Pojok Sajuta" yang artinya pojok satu tujuh satu, dimana nama tersebut berasal dari nama kelompok kkn.Â
kata pojok diawali dengan sesuatu kegiatan yang dilakukan oleh individu/kelompok yang dimana tersedia nya ruang untuk membaca buku yang telah tersedia. namun bedanya pada program pojok membaca mendongeng, yang saya dan teman-teman saya buat ialah satu hari penuh. dikhususkan untuk anak-anak, dari jenjang TK, sampai tingkat SMP. Yang dihadiri juga oleh perwakilan dari para orang tua siswa.
Ada empat pojok sajuta yaitu, pojok membaca, pojok mendongeng, pojok mewarnai dan poojok minat bakat. Semua empat kategori pojok tersebut sudah disesuaikan dengan kebutuhannya masing-masing, seperti untuk pojok minat bakat yang bisa dihadiri oleh siswa-siswai dari jenjang sekolah menengah. Dan pojok mewarnai bisa dihadiri oleh anak-anak yang berasal dari jenjang taman kanak-kanak, maupun Sekolah dasar.Â
Pada dasarnya pojok mendongeng dihadiri oleh anak-anak yang berasal dari jenjang taman kanak-kanak, dimana mereka sangat senang untuk bercerita dan melihat-lihat buku yang memiliki banyak gambar dan warna.
Dan Perkembangan bahasa pada anak usia dini merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif anak. Semakin anak tumbuh dan berkembang serta mulai mampu memahami lingkungan maka perkembangan bahasa pun semakin berkembang dari tingkat yang sederhana menuju tingkat yang paling kompleks.Â
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh saya sendiri, maka diperlukan metode yang cocok atau sesuai dengan permasalahan yang terjadi yaitu membaca dan mendongeng dengan metode fun learning Pemberian dongeng terhadap kemampuan bahasa sangat erat kaitannya, karena dengan pemberian dongeng anak mendapatkan pengetahuan dengan melalui proses asimilasi yaitu anak mengevaluasi dan mencoba memahami informasi baru, berdasarkan pengetahuan dunia yang sudah dimiliki.Â
Gerakan membaca dan mendongeng ini menjadi menyenangkan jika dilakukan dengan bahagia dan sesuai dengan kebutuhan yang dimiliki, fun learning menjadi salah satu metode yang menyenangkan bagi anak-anak di usia dini. sehingga ia dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari- harinya. Ini akan berpengaruh pada mudah tidaknya anak diterima oleh masyarakat sekitarnya dalam hal bersosialisasi.
Jika hal ini tidak bisa tercapai, maka pesan moral yang akan disampaikan ‟orang tua‟ kepada anak menjadi terhambat. Pengembangan nilai moral untuk anak usia dini ini bisa dilakukan di dalam tiga tri pusat pendidikan yang ada, yaitu keluarga, sekolahh dan masyarakat. Hingga akhirnya anak-anak menjadi semangat membaca dikarenakan bervariasinya gambar dan tulisan dalam buku dongeng tersebut.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H