Mohon tunggu...
silvia amanda
silvia amanda Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - SILVIA AMANDA XII MIPA 5

hi

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Sang Pahlawan Kemerdekaan

20 November 2021   00:50 Diperbarui: 20 November 2021   05:42 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagaikan patah kemudi dengan bamnya, dorojatun mulai merasa lelah dengan perundingan yang tak berujung selesai itu.

....

Warna langit terlihat sedikit berubah perlahan terkena bias jingga matahari yang akan terbenam. Cahaya kian mulai meredupkan isi ruangan. Kira kira pukul 6 sore, dorojatun setengah terbangun dari terlelapnya tidur. Samar samar terdengar suara yang terbisikan lewat telinganya.

“Thole, teken saja apa yang diajukan kepada kamu, toh mereka akan pulang kandang”

Oleh karena suara tersebut, Dorojatun terkejut. Dicernanya kembali sebuah kata yang ia dengar itu. Awalnya merasa ragu ragu, sampai dimana dorojatun teringat kembali dengan mendiang sang ayah. Apakah ini adalah pertanda bahwa yang ia dengar itu adalah sebuah keputusan sebagai jalan keluar.

Tanpa berpikir panjang, Dorojatun mulai yakin dan bangkit kembali untuk melanjutkan perundingan tersebut.

Sehingga, keesokan harinya ia bergegas datang menemui gubernur Lucien adam.

“Gubernur, saya sudah memikirkan hal ini. Saya serahkan saja apapun yang kau mau untuk pembuatan kontrak ini, saya akan berusaha teken” tegas dorojatun.

....

Semua orang telah berkumpul ramai memenuhi isi keraton hingga plataran alun alun keraton, semua telah bersiap rapi seraya saling memberi hormat. Hari ini adalah hari besar bagi sang dorojatun. Setelah menempuh perundingan bersama para saudaranya untuk menentukan siapa yang akan menjadi sultan, akhirnya Gusti Raden Mas Dorojatun dipercayai dan dinobatkan sebagai sultan Ngayogyakarta Hadiningrat.

Sambutan sudah mulai dilemparkan kepada para yang hadir, semua orang bersorak sorai menyaksikan prosesi upacara ini. Para tamu hindia Belanda juga mulai berdatangan memenuhi kursi khusus yang telah disediakan, Upacara ini juga dihadiri oleh Lucien adam, Sri Paku Alam, KGPAA Mangkunegara, serta dua pangeran dari Solo. Beberapa pejabat senior Belanda juga hadir seperti H.J. van Mook, Gubernur Semarang, dan Gubernur Solo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun