Ditambah lagi, masa remaja memiliki potensi berbagai perilaku yang berpotensi merusak, yang dalam hal ini adalah sex dini, dikarenakan pada masa ini ada berbagai perubahan seperti kematangan program reproduksi, perubahan emosi yang sejalan juga dengan perubahan pola pikir dan juga perubahan sosial (Sejati & Mufida, 2021).
Ditengah gempuran era sosial media ini sangat membahayakan, karena mengandung kerentanan dimana remaja bisa mendapatkan pengetahuan yang berkaitan dengan seksualitas secara bebas, yang mana dikhawatirkan akan mmapu membuat remaja malah terjun dalam dunia sex bebas.Â
Maka dari itu, edukasi kesehatan reproduksi harus diajarkan tetapi disisi lain juga harus diimbangi dengan benteng keimanan dan agama sehingga pengetahuan tentang kesehatan reproduksi tersebut bukan digunakan untuk menghindari penyakit saja, tetapi juga menjauhi tentang hal yang bertentangan dengan agama.
Menghubungkan antara agama dengan edukasi kesehatan reproduksi juga akan memperkaya pengetahuan remaja, bahwasannya terdapat alasan baik secara ilmiah maupun secara agama tentang mengapa suatu kegiatan dilarang. Ajaran agama Islam juga bisa membentengi remaja dari dampak negatif yang ada dari penggunaan sosial media yang tidak bisa dibendung di era digital (Saputra, 2016).
Dalam Al-Quran juga dijelaskan tentang kesehatan reproduksi tepatnya di surah al-Baqarah/2:222. Menurut ayat tersebut, ketika belum menikah maka tidak diperkenankan untuk berhubungan secara seksual sebagai mana arti ayat yang ada bahwa mereka harus menahan pandangannya serta memelihara kemaluannya. Â
Hal ini dikarenakan Allah maha mengetahui apa yang diperbuat oleh hambanya (Murni, 2020). Sejatinya di dalam Al-Quran, sebenarnya telah diatur secara lengkap dan terperinci tentang bagaimana kesehatan reproduksi yang ada dimana terdapat konsekuensi yang nyata atas huungan seksual dimana hal ini berkaitan dengan kesehatan reproduksi.Â
Dikatakan bahwa ketika seorang perempuan dan juga laki-lkai menikah, maka akan dibutuhkan berbagai cara yang sesuai dengan yang dianjurkan supaya tidak mengalami permasalahan reproduksi.
Di era digital ini, remaja semakin mudah untuk mencari informasi  terkait seksualits dan kesehatan reproduksinya karena adanya internet. Ada beberapa alasan mengapa pemilihan internet sebagai sarana untuk mencari jawaban untuk berbagai permasalahan dan kesehatan reproduksi.Â
Hal ini dikarenakan sifatnya yang sangat mudah dalam segi akses, mengandung anonimitas, dan juga kualitasnya tanpa penghakiman karena ketakutan yang akan dialami atau dituduhkan kepada remaja sehingga degan demikian mereka mencari berbagai informasi tentang kesehatan reproduksi dan seksualitas lainnya di internet (Ibegbulam, Akpom, Enem, & Onyam, 2018).Â
Dengan membentengi diri tentang pengetahuan agama yang mumpuni, maka remaja tidak akan terjerumus pada kegiatan yang menyesatkan dan berbahaya pula bagi kesehatan reproduksi.
Allah telah menjelaskan pada ayatnya bahwa kita harus menjauhi zina.