Mohon tunggu...
Silvia Jamila Ratna Ayu
Silvia Jamila Ratna Ayu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

My self

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Analisis Pentingnya Edukasi Kesehatan Reproduksi Remaja dari Sudut Pandang Islam di Era Digital

31 Agustus 2022   14:00 Diperbarui: 31 Agustus 2022   15:04 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sosial media digemparkan dengan kasus ratusan remaja yang berstatuskan KTP Bandung ternyata terjangkit HIV AIDS (Putra, 2022). Tentu hal ini sangat mengangetkan, karena penyakit HIV/AIDS merupakan penyakit yang berhubungan erat dengan kesehatan reproduksi. Hal ini sangat disayangkan, apalagi penyakit HIV adalah penyakit yang hingga kini tidak ditemukan obat untuk menyembuhkannya.

Sebenarnya masalah remaja tidak hanya tentang itu saja, faktanya, di Indonesia memiliki kehamilan remaja dan tingkat pernikahan dini yang cukup tinggi. Berdasarkan data yang ada, setiap dua dari tiga perempuan yang ada di Indonesia bahkan menikah sebelum usianya menginjak 18 tahun dimana hal ini disebabkan karena kehamilan pertamanya juga berada di bawah usia 18 tahun. 

Fakta yang mencengangkan juga mengungkapkan bahwa sekitar 12 juta remaja pada rentang usia 15 hingga 19 tahun melahirkan per tahunnya (Majni, 2022).

Dapat dikatakan bahwa ini merupakan kondisi darurat remaja untuk mengetahui tentang pentingnya kesehatan reproduksi. Kesehatan reproduksi sendiri dalam hal ini mengacu pada kondisi keadaan sehat serta sejahtera, yang dalam hal ini ditinjau dari segi kesehatan fisik, mental, dan juga kondisi kesehatan yang utuh. Hal ini diungkapkan oleh World Health Organization (2022). 

Hal ini sejalan dengan yang diungkapkan oleh Departermen Kesehatan RI dalam Prijatni & Rahayu (2016) bahwa kesehatan reproduksi ini adalah kondisi sehat secara mennyeluruh dalam hal fisik, mental, dan juga kehidupan sosial yang mana dalam hal ini berkaitan dengan alat, fungsi, dan juga proses reproduksi mana pemikiran kesehatan reproduksi ini bukan hanya tentang kondisi bebas dari penyakit saja tetapi tentang bagaimana seseorang bisa mendapatkan kehidupan seksual yang aman dan memuaskan baik sebelum dan sesudah menikah.

Dapat diketahui bahwa berbagai hal tersebut terjadi karena mereka melakukan sex diluar nikah atau dalam Islam disebut dengan istilah zina dimana Allah SWT telah menegaskan dalam ayatnya tentang kewajiban untuk menjauhi zina.

Maka dari itu, artikel ini akan membahas tentang pentingnya edukasi kesehatan reproduksi dan juga cara membentengi diri dari pergaulan bebas yang ada menurut sudut pandang Islam.

Metode

Dalam menjawab rumusan masalah diatas, digunakan metode studi pustaka. Metode studi pustaka dalam hal ini akan mampu menjawab hal yang ingin dianalisis dengan memanfaatkan data primernya berupa buku, diktat, jurnal, artikel, dan lain sebagainya. Metode ini dirasa tepat karena penulis tidak perlu turun lapangan (Diah, 2015).

Pembahasan

Masa remaja merupakan periodeisasi dalam kehidupan manusia dimana dalam masa ini mereka berusaha mencari tahu tentang berbagai hal yang berkaitan dengan seksualitas, eksplorasi, dan juga pengambilan resiko. Hal tersebut dilakukan bukan tanpa petunjuk, tetapi dari pengalaman yang dimilikinya untuk membuat suatu pedoman berperilaku di masa depan (Simon & Daneback, 2013). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun