Mohon tunggu...
Silvany Dianita
Silvany Dianita Mohon Tunggu... Psikolog - Pranata Humas Ahli Muda BPSDM Kemendagri dan Psikolog Klinis

When you care for yourself first, the world will also find your worthy of care.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Malfungsi Bermedia Sosial pada Tatanan New Normal

22 Desember 2021   06:40 Diperbarui: 27 Desember 2021   11:50 567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahkan media sosial juga dapat merusak akhlak generasi muda, tatanan lingkup keluarga, lingkup pergaulan sosial juga terkena imbasnya bila penggunaan media sosial ini tidak disikapi dengan kontrol yang tepat dan bijak.

Penggunaan media sosial sebagai ruang belajar diharapkan dapat menjadikan setiap orang yang mengelola konten media dapat memahami benar fungsi akses ruang publik secara digital ini perlu disikapi dengan penuh kehati-hatian jika tidak akan membawa perubahan perilaku kepada publik. 

Karena saat ini banyak orang jatuh akibat penyalahgunaan media sosial bukan karena diakibatkan oleh pepatah lama "mulutmu adalah harimaumu", namun yang tidak kita sadari adalah media sosial menjadikan perubahan perilaku seseorang menjadi "jempolmu adalah harimau".

Pemanfaatan media sosial saat ini memang sudah menjadi sebuah keharusan dan kebutuhan. 

Pada dunia kerja pergeseran bekerja dalam ruangan secara fisik sudah berubah ke ruang remote workplace dan WFH. 

Hal ini pun terjadi dalam dunia pendidikan. Penggunaan media sosial dalam berbagai aspek baik dunia kerja, dunia usaha, dunia kesehatan, maupun dunia pendidikan akan sangat mempengaruhi setiap orang untuk dapat saling belajar secara digital. 

Pola-pola perubahan ini akan menjadi sebuah kebiasaan baru untuk membangun fungsi komunikasi dalam pembelajaran yang berperan sebagai penghubung terhadap perkembangan TIK.

Peran Humas Pemerintah melalui Pengelolaan Komunikasi Krisis

Pergeseran pola komunikasi publik melalui media sosial tentunya mendorong humas pemerintah mengubah metode komunikasi yang dimilikinya utamanya saat memasuki era new normal di mana pemerintah perlu dengan cepat mengambil keputusan dalam pelayanan publik terkait dengan kesehatan, ekonomi, pendidikan, dan lainnya untuk masyarakat.

Pada saat krisis seperti ini tentunya masyarakat akan mengandalkan kinerja pemeirntah. Selain itu, sejalan dengan perkembangan teknologi informasi yang cepat dan munculnya polarisasi terhadap demokratisasi yang digunakan sebagai sarana menyampaikan aspirasi, pendapat, dan opini publik. 

Peran pemerintah melalui humas pemerintah harus bekerja pada basis TIK dengan menerapkan e-government, menyediakan informasi publik dengan tujuan pelayanan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun