Menurut Buku Panduan KBGO yang disusun oleh SAFENet, dampak KBGO bagi penyintas terbagi menjadi 5, yaitu:
Kerugian Psikologis. Korban yang mengalami KBGO akan merasa cemas, takut, bahkan bisa sampai ke tahap depresi.Â
Keterasingan Sosial. Korban KBGO cenderung untuk menarik diri dari sosial setelah peristiwa terjadi, mereka merasa malu dan kotor terhadap apa yang sudah terjadi seperti tersebarnya foto atau video korban tanpa seijin mereka.
Kerugian Ekonomi. Banyak dari penyintas KBGO yang dikeluarkan oleh tempat kerjanya karena dianggap sebagai aib yang mempermalukan perusahaan atau institusi tempat korban bekerja.
Mobilitas Terbatas. Penyintas menjadi mengalami keterbatasan ruang untuk berpartisipasi dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam pekerjaan ataupun akses terhadap layanan sosial. Di dunia maya pun mungkin akan merasakan hal yang sama di mana mobilitas mereka terbatas dan mungkin diawasi oleh pengguna internet lain.
Sensor Diri. Terjadi karena hilangnya kepercayaan diri korban terhadap keamanan dalam menggunakan teknologi. Akibatnya, korban terputus aksesnya ke informasi, layanan elektronik, dan juga komunikasi sosial.
Berbagai kebijakan pemerintah untuk membatasi gerak masyarakat sebagai respon dalam menghentikan penyebaran Covid-19 secara tidak langsung memberikan dampak terhadap peningkatan Kekerasan Gender Berbasis Online (KBGO). Peningkatan aktivitas di internet yang banyak disalahgunakan oleh oknum tidak bertanggungjawab menjadikan KBGO ini semakin menjamur. Padahal bisa dibilang KBGO ini merupakan hal yang berbahaya karena akan memberikan dampak buruk kepada penyintas
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H