STRUKTUR TEKS CERITA SEJARAHÂ
1. Orientasi : Menyajikan latar belakang mengenai Kerajaan Singasari yang runtuh akibat pemberontakan Jayakatwang pada tahun 1292 dan pengenalan tokoh utama, Raden Wijaya, beserta latar belakang keluarganya.
2. Komplikasi : Raden Wijaya melarikan diri bersama sahabat-sahabatnya (Sora, Nambi, dan Ranggalawe) setelah runtuhnya Singasari. Mereka bersembunyi di desa Kudadu dan kemudian mendapatkan bantuan dari Arya Wiraja untuk bersembunyi dan membuka hutan Tarik di Trowulan.
3. Klimaks: Raden Wijaya memanfaatkan kedatangan pasukan Mongol yang ingin menghukum Raja Kertanegara, lalu bekerja sama dengan mereka untuk menyerang dan mengalahkan Jayakatwang.
4. Resolusi : Setelah mengalahkan Jayakatwang, Raden Wijaya kemudian berbalik menyerang pasukan Mongol, memaksa mereka untuk meninggalkan Jawa. Ini adalah langkah penting yang menandai pengalihan kekuasaan. Penobatan Raden Wijaya sebagai raja pertama Majapahit dengan gelar Kertarajasa Jayawardhana pada tanggal 10 November 1293, serta penyebutan lokasi pusat kerajaan di Trowulan, yang kini berada di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Ini menandai awal dari pemerintahan dan kekuasaan Majapahit yang akan berkembang di Nusantara.
Teks cerita sejarah tersebut memiliki struktur yang kurang lengkap karena tidak ada struktur di bagian koda.
KAIDAH KEBAHASAANÂ
1. Kalimat Bermakna Lampau
"Kerajaan Singasari runtuh akibat pemberontakan Bupati Gelanggelang (Madiun) Jayakatwang pada 1292."
2. Konjungsi Temporal
Setelah = "Setelah Singasari runtuh, Raden Wijaya melarikan diri bersama tiga sahabatnya yakni Sora, Nambi, dan Ranggalawe."
Kemudian = "Arya Wiraja kemudian membantu hingga Raden Wijaya diterima Raja Jayakatwang..."
Bahkan = "bahkan diperbolehkan membuka hutan Tarik di Trowulan untuk dijadikan desa."
3. Kalimat Tak Langsung
"Di desa Kudadu, Raden Wijaya disambut dan dibantu bersembunyi dari kejaran musuh."
"Atas bantuan kepala desa, Raden Wijaya diterima berlindung kepada Arya Wiraja di Sumenep."
"Raden Wijaya menamai desa yang dibangunnya di hutan Tarik dengan Majapahit."
4. Kata Kerja Mental
Memikat hati = "Raden Wijaya berhasil memikat hati penduduk untuk tinggal di tempat baru"
Tertolong = "Rencana Raden Wijaya tertolong oleh pasukan Mongol..."
5. Kata Kerja MaterialÂ
Melarikan diri = "Raden Wijaya melarikan diri bersama tiga sahabatnya yakni Sora, Nambi, dan Ranggalawe."
Menyerang dan Membunuh = "Bersama Raden Wijaya, tentara Mongol... menyerang dan membunuh Jayakatwang."
6. Kata Sifat
Pahit = "Raden Wijaya menamai desa yang dibangunnya di hutan Tarik dengan Majapahit. Ini dikarenakan di area itu banyak tumbuh pohon maja yang berbuah pahit."
Baru = "Raden Wijaya berhasil memikat hati penduduk untuk tinggal di tempat baru."
Kuat = "tentara Mongol yang kuat"
Pertama = "Raden Wijaya dinobatkan menjadi Raja Majapahit yang pertama."
MODIFIKASI CERITA SEJARAH MENJADI CERITA SEJARAH FIKSI
Kisah Dibalik Berdirinya Kerajaan MajapahitÂ
Konflik
Pagi ini terasa aman dan tentram namun tiba-tiba Jayakatwang bersama pasukannya mencoba memberontak dan mengambil alih Singasari. Raden Wijaya yang belum siap berusaha melarikan diri bersama ketiga sahabatnya. Dalam perjalan mereka dikejar habis habisan oleh pasukan Jayakatwang, namun mereka berhasil selamat dan menuju Desa Kudadu.
Tak terasa sudah satu minggu Raden Wijaya bersembunyi di sebuah rumah gubuk yang terletak di Desa Kudadu bersama ketiga sahabat setianya. Ia tak bisa selamanya bersembunyi dan berlindung, ia harus keluar dari Desa Kudadu dan merebut kembali Kerajaan Singasari dari Jayakatwang. "Aku tak bisa terus terusan tinggal diam melihat Singasari diambil oleh Jayakatwang, Kerajaan yang didirikan oleh para leluhur dengan mudahnya diambil oleh Jayakatwang. Tunggu aku Jayakatwang aku akan membalas semua perbuatanmu", geram Raden Wijaya, lalu ia menggenggam erat kris yang ada di belakang bajunya (kris peninggalan dari kakek buyutnya).
Keesokan paginya Raden Wijaya dan ketiga sahabatnya bersiap menuju kediaman Arya Wiraja untuk mencari bantuan. Hari demi hari berlalu mereka pantang menyerah dari kejaran pasukan Jayakatwang yang sangat sadis tak kenal lelah itu. Sampai mereka di kediaman Adipati Madura atau dikenal Arya Wiraja, mereka membuat kekuatan besar di Madura tentunya dengan bantuan Adipati Madura.Â
Setelah mendapatkan bantuan dari Adipati Madura, Raden Wijaya berencana membuat desa kecil di hutan Tarik dengan nama Majapahit yang berasal dari pohon maja dengan rasa buah yang pahit banyak terdapat di dalam hutan Tarik. Seiring berjalannya waktu desa itu berkembang sangat pesat dan diam-diam dengan akal cerdasnya Raden Wijaya menambah kekuatan dengan keberhasilannya merebut hati penduduk Tumapel dan Daha.Â
Klimaks
Saat sedang berjalan-jalan di luar desa Raden Wijaya melihat tentara pasukan Mongol yang sedang kebingungan, melihat itu sebuah ide muncul di benak Raden Wijaya dengan memanfaatkan kekuatan pasukan tentara Mongol mungkin ia bisa lebih mudah mengalahkan Jayakatwang. "Permisi apakah ada yang bisa saya bantu, melihat kalian semua sepertinya sedang kebingungan mencari sesuatu?" tanya Raden Wijaya dengan senyum ramah namun lain di hati ia sedang bersorak senang.Â
"Begini bisakah kau mengantarkan kami menuju Kerajaan Kediri?" tanya Shih-Phi yang seorang panglima perang. "Silahkan ikuti saya, tetapi dengan satu syarat bisakah kalian membantu saya terlebih dahulu untuk mengalahkan Jayakatwang" ucap Raden Wijaya. "Kami semua akan membantumu tetapi kamu harus tetap antarkan kami menuju Kerajaan Kediri" ucap Shih-Phi.
Kesepakatan terjadi diantara Raden Wijaya dengan pasukan tentara Mongol. Mereka bersama-sama mengalahkan Jayakatwang dengan arahan Raden Wijaya, kali ini kemenangan berada di pihak Raden Wijaya. Setelah kemenangan mereka berangkat menuju Kerajaan Kediri berbondong-bondong dengan semangat membara pasukan tentara Mongol berhasil mengalahkan Kerajaan Kediri.
Melihat kemenangan tentara Mongol Raden Wijaya tersenyum sinis ia berbalik melihat pasukannya dan dengan sekali intruksinya semua pasukan Raden Wijaya berbalik arah menyerang tentara pasukan Mongol dengan membabi buta. Raden Wijaya tidak akan membiarkan tanah Jawa diambil alih oleh para tentara Mongol. "pergi kalian semua dari tanah Jawa ini jangan pernah kembali lagi dan terima kasih atas bantuan kalian" usir Raden Wijaya kepada pasukan tentara Mongol. Mendengar itu pasukan Raden Wijaya menyeret paksa para pasukan tentara Mongol.
Â
Koda
Setelah kemenangan Raden Wijaya ia mendirikan sebuah kerajaan dengan nama Majapahit yang keberadaan di desa Majapahit. "Untuk semua penduduk aku menggelar pesta untuk kalian semua kemenangan ku ini bukan hanya dengan usahaku tetapi juga atas doa-doa kalian semua, terima kasih semuanya atas semuanya" ucap Raden Wijaya dengan wibawa. Semua orang bersorak bahagia, melihat itu Raden Wijaya tersenyum haru ia melihat ke ufuk barat terlihat matahari akan turun menuju sarangnya. Semua perjuangan ini tidak akan sia-sia jika kita dapat dukungan dari orang-orang terdekat serta taktik dan strategi yang matang. Tetapi ini belum selesai ini hanyalah permulaan dari sesuatu yang lebih besar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H