Mohon tunggu...
Sigit Priyadi
Sigit Priyadi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Padang rumput hijau, sepi, bersih, sapi merumput, segar, windmill, tubuh basah oleh keringat.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Pidato Penuh Guyonan ala Presiden Jokowi

18 Juni 2016   08:14 Diperbarui: 22 Juni 2016   16:47 3514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Bapak hapal dengan Pancasila?” Presiden Jokowi mencoba mengetes hapalan Pancasila laki-laki tersebut.

“Hapal, Pak!”

Cobi dipun waos (coba Anda bacakan)”.

“Pancasila. Satu, Ketuhanan Yang Maha Esa; Dua, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab; Tiga, Persatuan Indonesia, Empat, Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan; Lima, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia!” Pak Rohimin membaca dengan lantang dan runtut.

Tampaknya Presiden manggut-manggut sebagai tanda perasaan puas bahwa warga masyarakatnya di Batang, Jawa Tengah, ternyata masih ada yang menghapal Pancasila dengan baik.

Hadiah-e nopo, Pak (hadiahnya apa, Pak?)?” Pak Rohimin menagih ‘hadiah’ pada Presiden.

Durung-durung wis njaluk hadiah (belum-belum sudah minta hadiah),“ celetuk Presiden.

Saya tersenyum. Pak Jokowi ternyata bisa memerankan sebagai Presiden dan ‘dalang’.

18 Juni 2016.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun