Mohon tunggu...
Sigit Rustono
Sigit Rustono Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Jika bulat adalah bentuk dari bola, maka tulisan adalah bentuk dari perasaan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kamu Adalah

18 Februari 2023   12:33 Diperbarui: 18 Februari 2023   12:37 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bagiku kamu hanya sekedar indah

Sebelum sampai pada akhirnya aku menyadari kamu itu anugerah

Bagiku, namamu adalah rahasia dalam setiap doa 

Sebelum sampai pada akhirnya namamu terkuak menjadi paragraf disetiap cerita

Jujur,

Intimidasi selalu saja tak merestui optimisme 

Masa kemarin kadang tak sepaham dengan hari esok

Logika sesat kadang membatasi bibir untuk merangkai kata indah untukmu

Tapi kuyakin itu hanya sesat yang sesaat

Aku lebih memilih untuk percaya pada rasa

Aku lebih memilih untuk berserah pada Sang Esa

Aku lebih memilih berseru agar menjadi restu

Sampai nanti kita bisa berbagi waktu sepanjang hari

Menjadi satu daging dalam perkenanan ilahi

Menyatu dalam satu meja makan yang biasa disebut "famili"

Serta bergurau dengan mereka, si buah hati

Tenanglah ini bukan terlena  apalagi gegabah

Tapi aku berserah dalam restu, perkenanan, dan kairos Sang Maha

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun