Alasan kuat tersebut bisa berupa tanda bahwa suaminya mau insaf dan berubah menjadi lebih baik serta berjanji tidak mau mengulangi kesalahannya.
Bila suami tidak menunjukkan keinsafan, lebih baik pernikahan tidak dilanjutkan apa pun alasannya.
Toh, bila Anda bertahan demi anak-anak, mereka justru akan melihat perilaku buruk bapaknya yang tidak pantas dicontoh.
Jadi, istri disarankan bertahan hanya ketika si suami menyatakan keinsafannya.
2. Bersedia Tidak Mengungkit Masa Lalu Suami
Setelah suami istri melakukan rekonsiliasi (usaha rukun kembali), sebaiknya istri bersedia tidak mengungkit masa lalu suaminya.
Selain menyinggung perasaan suami, mengungkit masa lalu suami juga bisa mengingatkannya untuk mengulangi perbuatannya lagi.
Sebaiknya, setelah semuanya kembali normal, istri berfokus pada diri sendiri untuk menjadi jauh lebih menarik dan indah bagi suaminya.
Ini agar si suami tidak berpaling ke wanita lain lagi.
3. Melakukan Usaha Lahir Batin secara Seimbang
Selain hal yang disebutkan di atas, seorang istri yang bertekad bertahan dengan suaminya hendaklah melakukan usaha lahir batin secara seimbang.