Sejak reformasi bergulir , perayaan Natal di ruang tertutup saja berisiko tinggi. Biasanya pengamanan acara  melibatkan banyak personil dari aparat keamanan dan swakarsa dari masyarakat dan ormas seperti Banser dari NU.Â
Kerawanan ini muncul setelah rentetan "Bom Natal" di bebrapa gereja di tanah air  beberapa tahun lalu. Peristiwa ini memakan korban nyawa dan luka fisik permanen, baik dari umat Kristiani dan ormas NU.
Belakangan setiap bulan Desember, Natal menjadi sebuah moment kurang membahagiakan.  Mengapa? Selalu diringi isu - isu tidak sedap seperti ancaman razia ormas dan pemboman gereja.Â
Bahkan Kapolri, Jenderal Tito Karnavian harus mewanti - wanti agar melaporkan bila ada ormas yang me-razia. Pernyataan Kapolri ini secara tidak langsung menyatakan "akan ada" ormas yang me- razia tapi jangan takut untuk melaporkan kepada Kepolisian. Bila situasi di masyarakat aman dan kondusif, pasti Kapolri tidak akan mewanti - wanti seperti itu.
Semoga Natal tahun 2017  ini tidak melebarkan perbedaan kita, tapi bisa lebih mempererat persaudaraan kita  sebagai sebuah bangsa, yakni NKRI.
Mari kita bebaskan agama dan umat dari kepentingan politik sesaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H