Ya, negosiator adalah duta  kantor, oleh karenanya harus bisa bertanggung jawab penuh dalam mengemban amanah kantor, harus bisa menjaga kredibilitas kantor saat negosiasi.
2. Negosiasi harus menegedepankan transparansi.
Transparansi adalah keadaan yang jelas, nyata, dan bersifat terbuka. Transparansi dapat diartikan sebagai keterbukaan informasi, baik dalam konteks pemerintahan, perusahaan, penelitian, maupun hubungan.
Nah, transparansi ini jugalah yang menentukan bagaimana keajegan berjalannya negosiasi, dengan transparan dalam mengemukakan apa yang akan dinegosiasikan, maka masing-masing pihak percaya bahwa mereka mengemban amanah misi kantor.
3. Saling menghargai.
Adanya sikap ingin dominan dalam negosiasi, maka inilah cikak bakal terjadinya situasi saling tidak menghargai dan menghornati antara lawan bicara.
Oleh karenanya, sikap ingin mendominasi ini sebaiknya dikebelakangkan, alangkah baiknya kalau dalam negosiasi yang dikedepankan adalah sikal saling menghargai dan salinh menghormati.
4. Mengendalikan emosi.
Gagalnya proses negosiasi juga diakibatkan oleh adanya sikap saling emosional di antara kedua belah pihak yang bernegosiasi.Â
Oleh karenanya, penting untuj mengendalikan emosi ini saat negosiasi sedang berlangsung, sehingga negosiasi dapat berjalan khidmat, nyaman, dan tenang.
5. Mengontrol egosentris.