Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

3 Cara Memberi Feedback yang Efektif dan Enggak Bikin Gen Z dan Milenial Kena Mental

8 Januari 2024   09:30 Diperbarui: 8 Januari 2024   19:16 680
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar memberikan feedback kepada Gen Z dan Milenial | Dokumen Foto Via Freepik.com

Ilustrasi gambar memberikan feedback kepada Gen Z dan Milenial | Dokumen Foto Via Freepik.com
Ilustrasi gambar memberikan feedback kepada Gen Z dan Milenial | Dokumen Foto Via Freepik.com

1. Beri feedback yang apresiatif atas ide dan gagasan gen z dan milenial.

Jangan pernah anggap remeh atau sebelah mata kalau gen z dan milenial punya ide dan gagasan. Meskipun ide dan gagasan tersebut perlu dimatangkan, tapi tetap beri respon yang apresiatif dan kolaboratif kepada mereka.

Contohnya begini misalnya, "oh iya ide dan gagasan kamu bagus banget, keren itu, apalagi kalau nanti kamu sempurnakan lagi jadi seperti ini dan ditambah dengan itu, wah bakal semakin keren lagi nih.

Ya intinya, ajak mereka kolaboratif, sempurnakan ide, gagasan, dan kreatifitas mereka secara apresiatif, matangkan mereka dengan memberi wawasan yang supportif dan edukatif.

Dengan begini, gen z dan milenial pasti akan termotivasi untuk berdedikasi mencurahkan segenap kemampuannya karena feedback yang diterimanya apresiatif dan kolaboratif.

2. Buka ruang diskusi yang komunikatif dan kolaboratif secara terbuka.

Ya, yang kerap jadi masalah juga dalam memberi feedback kepada gen z dan milenial ini adalah, tidak terfasilitasinya ruang diskusi terbuka bagi mereka. Feedback hanya dilemparkan begitu saja kepada mereka. 

Nah, sebaiknya agar ada timbal balik, maka perlu dibuka ruang diskusi terbuka yang komunikatif dan kolaboratif kepada mereka. Ajak mereka berperan untuk saling bertukar pikiran. Ajak mereka untuk mengeluarkan potensi mereka dalam ruang diskusi tersebut.

3. Jangan hanya fokus bicara soal feedback kepada gen z dan milenial, agar hendaknya juga jadi pendengar yang bijak.

Ya, sering terjadi pemberi feedback hanya fokus bicara saja, tapi enggan menjadi pendengar yang bijak ketika gen z dan milenial mengungkapkan responnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun