1. Beri feedback yang apresiatif atas ide dan gagasan gen z dan milenial.
Jangan pernah anggap remeh atau sebelah mata kalau gen z dan milenial punya ide dan gagasan. Meskipun ide dan gagasan tersebut perlu dimatangkan, tapi tetap beri respon yang apresiatif dan kolaboratif kepada mereka.
Contohnya begini misalnya, "oh iya ide dan gagasan kamu bagus banget, keren itu, apalagi kalau nanti kamu sempurnakan lagi jadi seperti ini dan ditambah dengan itu, wah bakal semakin keren lagi nih.
Ya intinya, ajak mereka kolaboratif, sempurnakan ide, gagasan, dan kreatifitas mereka secara apresiatif, matangkan mereka dengan memberi wawasan yang supportif dan edukatif.
Dengan begini, gen z dan milenial pasti akan termotivasi untuk berdedikasi mencurahkan segenap kemampuannya karena feedback yang diterimanya apresiatif dan kolaboratif.
2. Buka ruang diskusi yang komunikatif dan kolaboratif secara terbuka.
Ya, yang kerap jadi masalah juga dalam memberi feedback kepada gen z dan milenial ini adalah, tidak terfasilitasinya ruang diskusi terbuka bagi mereka. Feedback hanya dilemparkan begitu saja kepada mereka.Â
Nah, sebaiknya agar ada timbal balik, maka perlu dibuka ruang diskusi terbuka yang komunikatif dan kolaboratif kepada mereka. Ajak mereka berperan untuk saling bertukar pikiran. Ajak mereka untuk mengeluarkan potensi mereka dalam ruang diskusi tersebut.
3. Jangan hanya fokus bicara soal feedback kepada gen z dan milenial, agar hendaknya juga jadi pendengar yang bijak.
Ya, sering terjadi pemberi feedback hanya fokus bicara saja, tapi enggan menjadi pendengar yang bijak ketika gen z dan milenial mengungkapkan responnya.