Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

3 Cara Memberi Feedback yang Efektif dan Enggak Bikin Gen Z dan Milenial Kena Mental

8 Januari 2024   09:30 Diperbarui: 8 Januari 2024   19:16 679
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar memberikan feedback kepada Gen Z dan Milenial | Dokumen Foto Via Freepik.com

Apa iya, ketika gen z dan milenial kalau diberi feedback itu langsung kena mentalnya? Apa iya, gen z dan milenial memiliki mental yang serapuh itu?

Ya, kebanyakan kantor kerap men-judge bahwa para gen z dan milenial itu terlalu rapuh ketika menerima feedback yang diberikan kepada mereka.

Padahal belum tentu benar begitu, hal ini tergantung bagaimana terlebih dulu cara memberikan feedback-nya, efektif atau tidak.

Kadang kala juga yang terjadi adalah, cara memberi feedback-nya inilah yang jadi persoalan, karena kerap juga diterapkan secara intimidatif maupun destruktif.

Sehingga disinilah yang menjadi persolan juga, bahwa feedback bagi gen z dan milenial sering dianggap sebagai kritik yang membatasi bahkan meluluh lantakan ide, gagasan, ruang kreatifitas dan inovasi mereka.

Akhirnya apa, gen z dan milenial yang perlu secara edukatif untuk digembleng justru tidak mendapatkan wawasan yang memadai dalam mengarungi dinamika kerja.

Inilah juga yang menyebabkan perilaku yang men-judge bahwa, gen z dan milenial itu rapuh mentalnya dan gampang ngambekan, sedikit-sedikit kena mental dan sedikit-sedikit beralasan tentang kesehatan mental.

Sehingga dampaknya malah cukup signifikan, banyak gen z dan milenial yang berujung pada terlanda insecure, burn out, stres, hingga akhirnya ada yang resign dari kantor, bahkan jadi kutu loncat akibat kondusifitas suatu kantor yang dianggap mendampaki kesehatan mental mereka.

Oleh karenanya dalam memberi feedback kepada gen z dan milenial ini perlu strategically dengan melihat potensi kemoderenannya dalam dinamika perkembangan zaman. 

Lantas, adakah cara efektif yang bisa diterapkan sebagai solusi dalam memberi feedback kepada gen z dan milenial ini?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun